Bersyukur

Ayat itu diulang sebanyak 31 kali dalam Surah Ar-Rahman. Kerap membuat siapapun tertegun membacanya. Betapa kita, sebagai makhluk-Nya, terkadang terlalu sombong untuk sekadar mengucapkan ‘terima kasih’ kepada Sang Maha Pencipta, Allah SWT. Menikmati ketentuan Allah atas untuk dioptimalkan sesuai kemampuan yang dimiliki. Dengan begitu, akan menjadi pribadi yang sempurna.

Mari perhatikan bahwa Allah menggunakan kata “DUSTA”, bukan kata “INGKAR”. Hal ini menunjukkan bahwa nikmat yg Dia berikan kpd manusia itu tidak bisa diingkari keberadaannya.Dusta berarti menyembunyikan kebenaran, dusta sangat dekat dengan kesombongan yang acap tolak kebenaran dan menyepelekan hal lain kecuali dirinya.

Contoh sederhananya, kerapkah kala kita mendapat uang banyak, kita lalu pongah dan merasa bahwa itu akibat kerja keras kita?

Manfaat syukur akan menguntungkan pelakunya. Allah tidak akan memperoleh keuntungan dengan syukur hamba-Nya dan tidak akan rugi atau berkurang keagungan-Nya apabila hamba-Nya kufur. Jangan terlena hingga lupa dan mengklaim itu adalah hasil jerih payah sendiri, tanpa menganggap Allah sebagai Maha Pemberi. Karena, sikap seperti itu dapat menjerumuskan kepada kekufuran terhadap nikmat Allah.