Tujuan Kuliah Adalah Mencari Ilmu, Benarkah?

  – Selama ini, banyak orang berorientasi kuliah untuk
mendapatkan ijazah, gelar sarjana, dan pekerjaan. Selain itu, banyak orang
kuliah hanya sekadar menuruti kehendak orang tua/ajakan teman. Bahkan, ada
mahasiswa hanya berorientasi mencari “pacar” di kampus. Padahal, orientasi
seperti ini menjadikan mereka “gagap” dalam menjalani perkualiahan.

Pada hakikatnya, kuliah bukan sekadar mencari ijazah/gelar,
namun kuliah merupakan “wahana” mencari ilmu. Kenapa demikian? karena Nabi
Muhammad sudah menganjurkan hal itu, bahwa menuntut ilmu hukumnya wajib, mulai manusia
turun dari ayunan hingga ke liang lahat (mati). Artinya, orientasi duduk di
perguruan tinggi harus diluruskan untuk mencari ilmu.

Mencari ilmu

Niat merupakan keniscayaan sebelum menjalankan segala
hal, termasuk ketika melanjutkan ke perguruan tinggi. Tanpa niat lurus, langkah
dan gerak kita akan “galau” dan tak terarah. Maka dari itu, orientasi duduk di
perguruan tinggi harus kita luruskan untuk mencari ilmu.

Niat bagaikan batu dan semen yang menjadi pondasi awal
sebelum membangun rumah. Tanpa adanya pondasi itu, sebagus apa pun rumah yang akan
dibangun pasti roboh. Artinya, jika kita ingin kuliah namun tak punya niat suci,
maka jangan harap perjalanan kuliah akan lancar, apalagi niat kita salah, pasti
kuliah jadi berantakan.

Menurut Khalifah Ali bin Abi Thalib, ada 10 kelebihan
ilmu dibanding harta. Pertama, ilmu merupakan warisan para Nabi, sedangkan
harta warisan Fir’aun dan Qarun. Kedua, ilmu selalu menjaga pemiliknya,
sedangkan harta harus dijaga pemiliknya. Ketiga, orang berilmu banyak mempunyai
teman, sedangkan orang berharta banyak lawan. Keempat, ilmu apabila diberikan pada
orang lain akan bertambah, sedangkan harta bila diberikan akan berkurang.

Kelima, orang berilmu sering dipanggil ilmuwan/alim/ulama,
sedangkan hartawan sering dipanggil bakhil/pelit. Keenam, pemilik ilmu akan
menerima syafaat pada hari kiamat, sedangkan pemilik harta dimintai
pertanggungjawabannya. Ketujuh, ilmu apabila disimpan tidak habis, sedangkan
harta bila disimpan akan usang/lapuk. Kedelapan, ilmu tidak perlu dijaga dari
kejahatan, sedangkan harta dijaga. Kesembilan, ilmu tidak memerlukan tempat,
sementara harta memerlukan tempat. Nasihat dari Ali tersebut sudah jelas bahwa
ilmu lebih mulia dari segalanya. Maka, sudah sepatutnya orientasi duduk di
perguruan tinggi adalah mencari ilmu, bukan hanya sekadar ijazah dan gelar.

 

 

referensi : ISLAMCENDEKIA.COM

Laporan Khusus Islamcendekia.com.