17 keutamaan ikhlas dalam islam
Ada pula yang mengatakan ikhlas ialah membersihkan amalan dari ingin mendapat perhatian atau pandangan baik dari manusia, tidak peduli meskipun seluruh penghormatan dan perhargaan hilang dari dirinya, tidak senang ketika amal yang dilakukannya diperhatikan orang walaupun perbuatan itu sederhana.
Ikhlas tidak bisa diukur sebab ada dalam hati seseorang, hanya Allah yang mengetahui,ikhlas menjadi dasar penilaian Allah terhadap amalan hamba Nya, penting untuk menjalankan segala urusan dengan niat ikhlas dalam kehidupan sehari hari, apapun akan bernilai ibadah, misalnya mencari ilmu, bekerja, berkeluarga, dll, jika semuanya dilakukan hanya karena Allah maka segala hal tersebut bukan hanya menjadi rutinitas, tetapi akan mendapat keberkahan berupa diterimanya amal kebaikan dan menjadi manfaat baik untuk diri sendiri atau orang lain, ikhlas dapat dijalankan dengan cara meniatkan segalanya karena Allahdan demi akherat, berikut 17 keutamaan ikhlas dalam islam
1. Perintah Langsung Dari Allah
“Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada Nya”. (QS Az Zumar : 2). Dalam firman tersebut Allah memerintahkan kepada hamba Nya untuk menjalankan ibadah dengan ikhlas, tidak mengharap imbalan atau jasa, atau hal yang bersifat duniawi.
2. Syarat Utama Diterimanya Ibadah
“Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadah ku, hidup ku, dan mati ku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”. (QS Al Bayyinah : 5).Allah tidak menghitung seberapa banyak atau seberapa sering hamba Nya beramal, melainkan dari seberapa dalam keihklasannya.
3. Cermin Hati Manusia
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Rasulullah bersabda “Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat hati dan amal kalian”. Allah membedakan derajat manusia berdasarkan hati nya, segala sesuatu yang berhubungan dengan fisik semata hanya masalah duniawi, di kehidupan yang kekal nanti yang dapat menjadi bekal adalah amal kebajikan.
Orang yang memiliki niat ikhlas akan mengerjakan sepenuh hati tanpa ada rasa malas apalagi mencela urusan tersebut, juga tidak memiliki rasa girang ketika dipuji dan rasa benci ketika dicela oleh manusia sebab dia hanya ingin mendapat pandangan baik dari Allah.
4. Sifat Dasar Nabi dan Rasul
Para Nabi dan Rasul berdakwah dengan memurnikan ketaatan dalam menjalankan agama Allah yang lurus, mereka menerima dan menjalankan segala perintah Allah dengan ikhlas seperti apapun ujian yang diberikan pada mereka. Rasulullah bersabda “Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata”. (HR Abu Daud dan Nasa’i). Sebagai umat muslim selayaknya kita mencontoh sifat ikhlas yang merupakan teladan para nabi tersebut.
5. Ditakuti Oleh Syetan
“aku (syetan) akan menyesatkan kecuali hamba hamba Mu (Allah) yang ikhlas”. (QS Al Hijr : 40). Jelas dari ayat Al Qur’an tersebut bahwa orang yang berhati ikhlas tidak mampu digoda oleh syetan sehingga senantiasa berada ada jalan yang lurus.
6. Pokok (dasar) Dari Amal Perbuatan
Amal perbuatan dilakukan dengan fisik yang terlihat dan dengan hati yang hanya diketahui oleh Allah. Ikhlas berada di dalam hati manusia, jika memiliki pokok (dasar) yang baik maka imbalan baik pula yang akan diterima dan sebaliknya seperti ungkapan ulama Ibnu Qayim berikut “Amalan hati ialah pokok dan amalan anggota badan adalah pengikut dan penyempurna.” (Badai’ul Fawaaid 3/224).
7. Menjadikan Amalan Bernilai Besar
“Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar karena niat (ikhlas karena Allah) dan betapa banyak pula amal yang besar menjadi kecil hanya karena niat (bukan karena Allah)”. (HR Imam Muslim). Tak perlu merasa kurang dengan pemberian Allah, manfaatkan sesedikit apapun yang kita punya untuk berbuat kebaikan di jalan Allah dengan niat yang ikhlas.
8. Mendapat Kelapangan Hati
Diantara keutamaan ikhlas adalah memiliki kelapangan dalam hatinya yang merupakan salah satu cara meningkatkan akhlak, ia tidak menjadikan dunia sebagai tujuan, melainkan berbuat kebaikan untuk mencari bekal di kehidupan akherat nanti sehingga ia sama sekali tidak bertujuan untuk mendapat sanjungan dari manusia. “Barang siapa menjadikan akherat sebagai tujuannya maka Allah akan menjadikan kekayaan dalam hatinya”. (HR At Tirmidzi).
9. Selamat Dari Neraka
“Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang orang yang paling merugi perbuatannya yaitu orang orang yang telah sia sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik baiknya”. (QS Al Kahfi : 103-104).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang yang senantiasa menghitung amal perbuatan mereka dan menganggap telah memiliki bekal yang banyak untuk kehidupan di akherat telah melakukan perbuatan yang sia sia sebab menunjukkan bahwa dia tidak ikhlas dan membanggakan kebaikannya, lain halnya dengan orang yang ikhlas, dia tidak akan menghitung berapa banyak yang dia lakukan melainkan senantiasa merasa kurang dan memperbaiki diri serta niat dalam hatinya sehingga akan dijauhkan oleh Allah dari api neraka.
10. Bersih Dari Hawa Nafsu Duniawi
Ikhlas membersihkan diri dari hawa nafsu duniawi yang terlihat maupun yang tersembunyi, membersihkan diri dari godaan syetan dan segala unsur penyakit hati seperti riya’, rakus, sombong dalam islam, gila harta atau pangkat, dll sebab ia hanya melakukan ibadah dengan ketaatannya kepada Allah, ingin selamat dunia akherat.
11. Mendapat Pertolongan Allah
Dijelaskan dalam sabda Rasulullah bahwa orang yang ikhlas akan mendapat jaminan pertolongan dari Allah “Sesungguhnya Allah menolong ummat ini dengan orang orang yang lemah dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka”. (HSR Nasa’i 6/45).
12. Diberi Petunjuk Oleh Allah
“Kami ceritakan kepadamu kisah mereka yang sesungguhnya, mereka adalah pemuda pemuda yang beriman dan kami tambahkan petunjuk kepada mereka”. (QS Al Kahfi : 13). Beriman dalam ayat tersebut ialah sebuah kisah teladan pada jaman Nabi terdahulu tentang perjuangan sekelompok pemudayang melanggar aturan pemerintah demi mempertahankan keimanan mereka dengan ikhlas sehingga Allah memberinya petunjuk dan dijadikan mereka pemuda yang teguh keimanannya.
13. Jauh Dari Munafik
Orang yang ikhlas tidak akan riya’ dalam berbuat amal kebaikan, riya dalam islam merupakan ciri ciri orang munafik dan sifat orang munafik, dia akan senantiasa berbuat baik dalam keadan sendiri maupun bersama orang banyak, senantiasa memperbaiki diri untuk terus beramal karena yakin Allah melihat setiap amal baik dan buruk nya sekecil apapun.
14. Mendapat Ketenangan Hati
Orang yang ikhlas beribadah termasuk golongan orang mukmin yang terhindar dari kegundahan, Allah akan memberinya ketenangan dan ketentraman sebab hatinya sudah merasa bahagia dengan melakukan amal ketatan kepada Allah. “Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang orang mukmin supaya keimanana mereka bertambah”. (QS Al Fath : 4).
15. Doa Akan Diijabah (Dikabulkan)
“Setiap orang akan memperoleh apa yang dia niatkan”. (HR Muslim 1907). Maksud dari hadist tersebut ialah orang yang ikhlas memohon sesuatu karena mengharap kebaikan dari Allah akan mendapat kebaikan (dikabulkan doa nya) sesuai niatnya tersebut.
16. Mendapat Naungan (perlindungan) di Hari Kiamat
“Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah di hari kiamat….,seseorang yang bersedekah lalu ia sembunyikan dan seseorang yang berdzikir tatkala sendirian”. (HR Imam Muslim). Perhatikan diantara tujuh golongan, dua golongan yang disebutkan di atas adalah orang yang ikhlas yaitu yang sedekah dengan sembunyi sembunyi hingga tak seorang pun tau dan orang yang berdzikir saat sendiri jauh dari keramaian dan dia tidak mengharap sanjungan orang lain.
17. Sebagai Pengampun Dosa Dosa dan Jalan Masuk Surga
Seorang muslim dapat masuk surga karena amal ibadahnya dan atas izin Allah, tidak selalu orang yang terlihat sholeh atau sholehah di mata manusia sebab hanya Allah yang mengetahui hati hamba Nya, simak sebuah kisah yang pernah diceritakan Rasulullah berikut :
“Di musim kemarau yang amat panas ada seekor anjing liar buruk rupa yang hampir mati karena kehausan hingga menjilat jilat tanah lembab di depan rumah seorang ulama tetapi diusir dan dilempari dengan batu, anjing itu ketakutan dan lari dalam kondisinya yang amat lemah hingga terjatuh di pinggir sumur. Saat itu lewatlah seorang pelacur dan merasa iba melihat anjing itu terjulur lidahnya dengan napas yang tersengal sengal, lalu ia merobek gaunnya dan melepas sepatunya untuk membuat timba dan mengambil air dari sumur dan memberikannya kepada anjing itu hingga anjing itu kembali sehat dan hilang rasa hausnya, si pelacur amat gembira melihat anjing itu tak jadi mati karena kehausan. Melihat apa yang telah diperbuat hamba Nya, Allah berfirman kepada malaikat nya “Catatlah hamba Ku itu, dia dalah satu yang akan masuk surga”.
Referensi : https://dalamislam.com/akhlaq/keutamaan-ikhlas-dalam-islam