Adab dan Ibadah (Bagian 1)

EPISODE: SALAH SATU SEBAB HILANGNYA KENIKMATAN BERIBADAH

Teman-teman mungkin pernah merasakannya. Beribadah dengan tertib, baik dan banyak, tapi tak kunjung juga merasakan damai dan tentram di hati. Terkadang, kita sibuk mencari akar permasalahan atas hal ini, apakah kita pernah melakukan dosa ini dan itu?

Mungkin, kita pernah melakukannya. Tapi, bagaimana kalau, atas seizin Allah, kita dapat menghindari dosa-dosa itu. Namun, kita masih tetap merasa gelisah dan gelap hati dalam beribadah. Apa yang harus kita lakukan? Ada baiknya, hal pertama yang perlu kita tengok lagi adalah adab.

Ya, hal sepele yang sering kita abaikan, ternyata hal itu berakibat fatal.

سلطان العارفين إبراهيم بن الأدهم قال:

أظلم قلبي ثلاثة أيام ولا ادري مما، بعد الدعاء والرجاء رأى ملكا في المنام قال له ما بك؟ قال ثلاثة أيام لا أجد خشوعا في الصلاة و لا لذة في الذكر ولا فهما للقرآن، قال له الملك أتدري لما؟ دخلت الحمام سهوا باليمين.

Berkata Ibrahim bin Adham Az-zahid Rahimullah (w 162 H), seorang Ulama Sufi dari Makkah:

“Hatiku 3 hari terasa gelap dan aku tidak tau apa penyebabnya, setelah berdo’a dan berharap kepada Allah SWT aku tertidur dan mimpi berjumpa malaikat dan berkata kepadaku:

“Ada apa denganmu wahai ibrahim?” Ibrahim pun menjawab: “Sudah 3 hari aku tidak lagi mendapati kekhusyuan dalam solat, kelezatan dalam berdzikir dan memahami alqur’an.” Kemudian malaikat itu berkata padaku: “Tahukah kamu mengapa? Itu dikarenakan engkau masuk kamar mandi mendahulukan kaki kanan dahulu.”

MasyaAllah, melalui sepenggal riwayat ini, dapat kita ketahui betapa pentingnya sebuah adab, bahkan dalam memasuki kamar mandi sekalipun. Seorang ulama saja bahkan gelisah dalam hidup dan ibadahnya, disebabkan salah mendahulukan kaki dalam memasuki kamar mandi. Apalagi adab terhadap orang tua, guru, dosen, teman, saudara seiman?

Maka, dengan adanya kisah ini, marilah kita mendahulukan adab sebelum melaksanakan ibadah. Insya Allah, akan menjadi wasilah bagi kita semua menuju kesempurnaan ibadah yang kita impikan.

Wallahua’lam.

MT Al-Khawarizmi