Apa Hanya Doa yang Mesti Diucapkan setelah Azan?

Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash radhiyallahu ‘anhu, ia pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِيَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِي إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِيَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَة

“Apabila kalian mendengar muazzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan muazzin. Lalu, ber-shalawat-lah kepadaku. Sebab, siapa saja yang ber-shalawat kepadaku satu kali, Allah akan ber-shalawat kepadanya sepuluh kali. Setelah itu, mintalah kepada Allah untukku al wasilah. Sebab, al wasilah itu adalah kedudukan di Surga. Tidak semestinya [diberikan], kecuali kepada hamba dari hamba-hamba Allah. Dan aku berharap, akulah hamba itu. Maka, siapa saja yang meminta al wasilah untukku, akan halal untuknya syafaat.”

RUJUKAN: Muslim bin Hajjaj Al Qusyairi An Naisaburi. Shahih Muslim al Musamma Al Musnad Ash Shahih Al Mukhtashar min As Sunan bi Naqli Al ‘Adl ‘an Al ‘Adl ila Ar Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Riyadh: Dar Ath Thayyibah. 1426H/2006M, halaman 180.