Gerhana

gerhana

Beberapa bulan lalu sempat menyaksikan sebuah fenomena kebesaran Allah SWT yang biasanya silih berganti menerangi , tetapi kali itu fenomena yang terjadi puluhan tahun sekali disaksikan menyatu walaupun hanya sebentar. Saat itu matahari yang biasanya menerangi di siang hari , kali itu tertutup oleh bulan hingga kegelapan pun menyelimuti bumi pertiwi ini. Pada hakikatnya walaupun matahari tertutup oleh bulan hingga terjadi kegeglapan , sesungguhnya matahari itu tidak lah hilang. Hanya tertutupi oleh bulan dan menimbulkan kegelapan yang dimana sebagian orang menikmati kejadian terebut. Padahal hanya kenikmatan sejenak saja , tetapi beberapa orang rela menghabiskan uang dan waktu untuk melihat fenomena yang menjanjikan kegelapan terbaik. Rasul telah mengajarakan ketika terjadi gerhana maka seharusnya kita perbanyak istigfar dan amalan lainnya.

Patut disadari bahwa sesungguhnya bangsa Indonesia adalah cahaya. Pejuang tempo dulu merupakan cahaya yang mampu memberikan harapan dunia dalam menengakkan perdamaian dan kesejahteraan dunia.

Contoh : “Let a new Asia and new Africa be born” Bung Karno dalam memberikan pidato di dalam pembukaan KAA , dan menimbulkan harapan untuk Asia dan Afrika yang baru di dunia ini

Indonesia mencoba membantu menjaga perdamaian di negara yang bersitegang seperti : antara Kamboja dan Filiphina, keamanan Mesir. Seperti yang tertera pada UUD  yaitu menjaga perdamaian dunia.

Bahkan bangsa ini sempat di juluki macan asia , sangat disegani setiap sector karena semangat dan ilmu yang dimilikinya sangat mempuni dan yang paling penting adalah keyakinannya kepada tuhan yang sangat tinggi.

Para pejuang saling membantu dalam perjuangan,  merelakan harta waktu dan mengorbankan nyawa demi satu tujuan , MERDEKA. Semangat takbir yang membara seolah melecut perjuangan mereka untuk meraih kemerdakaan.

Indonesia sedang mengalami krisis , krisis yang menyebabkan cahaya yang seharusnya tertanam itu seolah tak terlihat. Sifat krisis moral mulai muncul seperti apatis , egois , dan sensitifitas yang mulai ada dalam diri seseorang seolah menutupi cahaya yang ada.

Contoh : banyak sekali orang ahli ilmu agama di negri ini , tetapi mereka tak perduli dengan yang ada ,bahkan mereka yang mengakui diri sebagai pemuka agama tetapi mereka mampu mengatakan tidak ikut politik. Padahal Rasulullah SAW, Ustman bin Affan, dan sahabat rasul yang lain adalah ahli politik.

Kemudian sebaliknya , mereka pandai dunia tetapi tidak perduli dengan agama sehingga didalam dirinya terdapat sifat tamak , serakah dan rakus seperti kebanyakan yang dialami. Albert Einsten mengatakan ilmu tanpa agama , adalah buta , dan agama tanpa ilmu adalah cacat

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW beliau bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.