SENDI-SENDI KEBESARAN JIWA
Tenang, tidak panjang dan tidak ragu. Adakalanya karena bawaan tubuh dan adakalanya karena pandai menahan hati dan dilatih tidak tergesa-gesa karena pengaruh suka dan duka, sayang dan benci. Adapun takut dan segan-segan, sangatlah besar pengaruhnya serta menghambat kamajuan akal sehingga pikiran terlepas dari keseimbangannya. Selama akal masih dipengaruhi ketakutan dan kecemasan, sikap tenang pun hilang dan timbul kegelisahan.
Cemburu, hasad, dan dengki menghilangkan ketenangan. Karena itu, kita sendirilah yang meracuni jiwa sendiri. Cita-cita harus besar. Angan-angan yang tidak berujung dan khayal yang tidak berkeputusan juga akan menghilangkan ketenangan akal.
Banyak orang kehilangan ketenangan, timbul kegelisahannya karena tidak dapat menyesuaikan kenyataan dengan yang dicita-citakan. Dia mau perjalanannya sampai ke ujung dalam sekejap mata. Itulah sebabnya banyak orang yang menjadi gila atau bertukar akal pada awal kemerdekaan. Dia ingin segala pekerjaan beres saat itu juga. Padahal, Allah pun menjanjikan yang ketujuh. Hanya negara 1001 malam yaitu negara Aladin yang dapat diseru dengan lampu ajaib Aladin. Negara seperti itu hanya ada dalam dongeng.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 154 :
“Dan janganlah kamu mengatakan orang orang yang terbunuh dijalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.”
Sumber : (Pribadi Hebat, Prof. Dr. Hamka)