“Orang yang Sabar tak akan pernah Menyesal”
“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan)yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Asy-Syura : 43)
Imam Junaidi, menurut para ulama adalah seorang ulama yang dapat memberikan nasihat dengan tepat, karena mempunyai cara yang terbaik kecika mengajar, atau ketika mengingatkan orang lain. Beliau berkomentar tentang kesabaran,”Kesabaran itu ketika meneguk air pahit canpa menampakkan mimik muka masam, sedangkan muka masam merupakan adanya perubahan mimik muka ketika mendapati hal yang tak menyenangkan” Adapun Ali bin Abi Thalib dan siapa yang tak kenai beliau berkomentar tentang kesabaran,”Sabar bagaikan kendaraan yang tak pernah aus. Ia bagaikan kuda tunggangan yang dikendarai oleh penunggangnya kemana pu pergi, ke tempat yang dikehendaki, dan ia tak pernah merasa lelah. Ia bagaikan unta yang melintas padang sahara yang luas tanpa merasa jemu. Ia bagaikan kapal yang mengarungi samudra dengan ombak yang besar, tapi ia tak pernah pecah atau karam.Itulah kesabaran dalam pandangan Ali bin Abi Thalib.
lbnul qayyim rabimahullah juga berpandangan seperti itu, dengan ungkapan yang agak puitis. Beliau menyatakan,”Jiwa seseorang merupakan kendaraan (unta) seseorang hamba Allah menuju kebaikan dan kesabaran merupakan tali kekang yang mengendalikannya. Jika kendaraan itu tak ada tali kekangnya, maka unta (kendaraan)itu akan lari ke sana kemari tak tentu arah”.
Kemudian lbnul Qayyim menyatakan,”Jiwa setiap orang memiliki dua kekuatan sekaligus, kekuatan untuk maju (menghadapi) dan kekuatan mundur(menyerah). Hakikat kesabaran adalah menjadikan kekuatan untuk maju itu dikedepankan datam hal-hal yang mendapati hal hal bermanfaat, dan kekuatan mundur atau menyerah ditekan tatkala mendapati hal yang tidak menyenangkan”.
by Shahihul Hasan, Lc., M.P.I