Yang Muda Yang Move On
download rekaman artikel ini disini
Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau. Aku tidak peduli (berapa pun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit, kemudian engkau minta ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikit pun, maka akan Aku temui engkau dengan ampunan sepenuh itu pula.“ (H.r. Tirmidzi)
Sob, semua orang tentu punya masa lalu, kan? Kamu sendiri, bagaimana masa lalumu? Barangkali di antara kita ada yang masa lalunya biasa-biasa saja. Atau ternyata ada yang masa lalunya penuh dengan kebaikan, amal shalih, dan betapa seringnya berkumpul dalam majelis-majelis ilmu.
Tetapi tak jarang juga di antara kita, mungkin ada yang masa lalunya penuh dengan kemaksiatan dan keburukan. Hidupnya penuh dengan perbuatan dosa dan melanggar ajaran-ajaran Islam. Atau mungkin teman kamu yang punya masa lalu seperti itu?
Nah, Sob, bagaimana keadaanmu atau temanmu hari ini? Masih suka meratapi masa lalumu yang kelam itu? Come on, Sob. Ini waktunya move-on.
Percaya deh, masa lalu yang kelam itu bukan untuk dikenang. Justru kamu harus optimis dan menghapus masa lalu itu dengan karya-karya yang cemerlang.
Betapa banyak dari kita yang malu berkumpul lagi dengan orang-orang shalih hanya sebab merasa diri berlumur dosa. Betapa banyak dari kita yang enggak mau lagi shalat atau membaca Al-Qur’an karena merasa enggak pantas berdiri di hadapan Allah. Betapa banyak dari kita yang akhirnya tenggelam dalam maksiat karena berpikir “sudah terlanjur kotor, ya kotor sekalian”.
Sob, kamu kenal Umar bin Khatab, kan? Kamu tahu masa lalunya? Beliau dulu sangat jahil dan jauh dari hidayah Islam. Saking jahilnya, beliau pernah loh melahap Tuhannya sendiri! Yap, Tuhan dia saat itu adalah roti. Karena sangat lapar, ya terpaksa deh Umar menyantap roti itu. Beliau juga dahulu sempat memusuhi Islam. Bahkan memiliki keinginan untuk membunuh Rasulullah SAW.
Tapi kenyataannya? Setelah masuk Islam, Umar justru menjadi salah satu orang yang paling lantang berdakwah di tengah orang-orang Quraisy. Beliau juga merupakan satu dari sepuluh orang yang dijamin masuk surga. Bahkan beliau menjabat sebagai Khalifah kedua setelah Abu Bakar.
Nah, Sob, bayangin deh. Bagaimana jadinya jka setelah masuk Islam, ternyata Umar masih meratapi masa lalunya yang begitu gelap?
Mungkin sejarah yang kita dengar hari ini bakalan berubah. Enggak ada lagi tuh kisah Umar si pemberani yang sekaligus lembut kepada rakyatnya. Malah bisa jadi pula, kita enggak menikmati Islam hari ini. Mengingat besarnya jasa Umar menaklukkan negara-negara yang belum tersentuh cahaya Islam.
Coba kamu perhatikan juga deh hadits di atas. Adem kan bacanya? Itu hadits qudsi, loh. Artinya Allah langsung yang berbicara. Meski dalam bentuk hadits Nabi. Bukan kalam Allah dalam bentuk ayat Al-Qur’an.
Di hadits itu, tampak sekali wujud kasih sayang Allah kepada kita semua. Allah sebut bahwa dosa-dosa kita dapat diampuni. Jika kita berdoa kepada Allah dan selama tidak melakukan syirik, insya Allah, Ia akan mengampuni semua kesalahan kita.
Allah tak peduli berapa banyak atau berapa besar dosa kita. Entah itu sebanyak awan di langit. Atau sepenuh isi bumi. Allah akan memberikan ampunan-Nya, bahkan sebanyak dosa itu pula. Masya Allah.
Ah, betapa merasa kerdil diri ini. Setiap hari kita membangkang kepada Allah. Menjauhi semua perintah-perintah-Nya. Dan justru mendekati larangan-larangan-Nya. Tetapi Allah dengan penuh kasih sayang-Nya membuka pintu ampunan bagi siapa pun yang memintanya. Bagi siapa pun yang ingin bertaubat. Selama ia tidak menyekutukan Allah.
Nggak heran, Imam Nawawi memasukkan hadits ini di urutan terakhir pada kitabnya yang berjudul Arba’in An-Nawawiyah. Sedangkan di urutan pertama, ada hadits yang berisi tentang pentingnya meluruskan niat.
Beliau seakan ingin bilang pada kita bahwa, sebelum menjalani aktivitas hidup kita mesti mengatur niat terlebih dahulu. Lalu di tengah aktivitas tersebut, sebagai manusia kita tentu banyak salah dan dosa, kan? Nah, di urutan terakhir itu ada hadits yang mengingatkan kita betapa besar ampunan Allah.
Sob, begitu pun dengan dosa-dosamu di masa lalu. Insya Allah, cukup dengan bertaubat, menyesali perbuatan-perbuatan tersebut, dan berjanji tidak mengulanginya, Allah akan mengampuni segala dosa kita.
Setelah bertaubat, sekarang kamu tinggal menjalani semuanya seperti biasa. Hapus kenangan-kenangan buruk itu dengan karya yang membanggakan. Tutupi dengan memperbanyak amal shalih. Sebagaimana Umar, yang menjadi ksatria Islam meski kehidupan sebelumnya dipenuhi kejahilan bahkan memusuhi Islam.
Mumpung masih muda, Sob. Belum bau tanah, hehe. Masih banyak waktu untuk memperbaiki semua kesalahan-kesalahan itu. Percayalah, Allah akan mengampuni dosa-dosa kita. Insya Allah.[]
src:dakwahsekolahku.com