Mana Salamnya

Download rekaman artikel ini disini

salm

Saudaraku yang dirahmati Allah, ada sebuah kisah menarik yang dapat kita teladani sebagai seorang Muslim.

Ada dua shahabat Rasulullah yang selalu saling bertegur sapa dan memberi salam saat mereka bertemu. Suatu hari, ketika mereka asyik berbincang-bincang, di tengah jalan ada sebongkah batu yang memisahkan jalan menjadi dua arah. Shahabat yang satu ke arah kanan dan shahabat yang lain ke arah kiri.

Saat mereka bertemu kembali, maka mereka saling melempar salam kembali. Dengan salam yang lengkap, “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.”

Masya Allah. Sekadar dipisahkan sebongkah batu, keduanya tetap saling memberi salam.

Sungguh berbeda sekali kondisi kaum Muslim hari ini.

Setiap bertemu, kita saling sapa dengan ucapan selamat pagi, halo, dan sebagainya.

Lebih menyedihkan lagi, kalimat salam yang lengkap seperti itu kerap menjadi bahan ejekan. Tak jarang, seorang Muslimah berhijab digoda oleh sekumpulan pemuda di pinggir jalan dengan siulan dan ucapan salam yang justru bertujuan mengejek.

Memang, kenapa sih kita harus mengucapkan salam?

Rasulullah SAW bersabda, “Hak seorang muslim kepada muslim lainnya ada 5: menjawab salam, mendo’akan ketika bersin, memenuhi undangannya, menjenguk saat sakit, dan mengantarkan jenazah.” (H.r. Muslim).

Selain itu, ada 4 lagi keutamaan salam, lho. Mau tahu? Check this out.

Pertama, salam merupakan ciri khas seorang Muslim. Jika kita pergi ke negara yang mayoritas penduduknya non-Muslim, tentu kita mudah mengetahui mana warga yang Muslim melalui ucapan salam tersebut.

Kedua, tentunya pahala kebaikan akan dilimpahkan kepada kita.

Pernah, seseorang menemui Nabi dan mengucapkan, Assalamu’alaikum. Beliau membalas salam orang tersebut, lalu duduk dan bersabda, sepuluh pahala.

Setelah itu, orang lain datang dan mengucapkan, Assalamu’alaikum warahmatullah. Beliau membalas salam orang tersebut, dan bersabda, dua puluh pahala.

Ada lagi orang lain datang, dan mengucapkan Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh”. Beliau menjawab salam orang tersebut lalu bersabda, tiga puluh pahala. (H.r. Tirmidzi, Abu Daud, dan An-Nasa’i).

Ketiga, ucapan salam dapat menebarkan kasih sayang dan menjaga ukhuwah sesama Muslim.

Keempat, ucapan salam merupakan kalimat yang wajib untuk diucapkan ketika kita mengakhiri shalat.

Terakhir, ternyata mengucapkan salam juga ada adabnya loh, Sobat! Yuk, coba dibaca.

  1. Jawablah salam dengan jawaban yang lebih baik atau minimal sama. Contoh, jika diucap “Assalamu’alaikum”, maka kita jawab “Wa’alaikumussalam warahmatullah”.
  2. Dilarang mengucapkan salam kepada non-Muslim. Tetapi jika non-Muslim mengucapkan salam, maka kita cukup menjawab “Wa’alaikum” (sesuai hadist riwayat Imam Muslim).

Nah, Sobat sudah tahu kan ternyata keutamaan salam itu banyak banget. Rugi deh kalau kita nggak mempraktikkannya.

So, tunggu apa lagi? Yuk, jadikan salam sebagai budaya Islam. [NH]

src:dakwahsekolahku.com

dakwahsekolahku.com