Tirta Yatra dan Kebersamaan dalam Memperingati Malam Purnama


Agama Hindu mengajarkan beberapa cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Metode yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan seperti yoga, meditasi, pemujaan, ataupun persembahyangan. Namun ada satu cara yang menarik, yakni dengan melakukan perjalanan suci yang disebut tirtayatra. 
 

Tirtayatra berasal dari kata “Tirta” yang berarti air suci serta sumber kehidupan, dan “yatra” yang berarti perjalanan. Tirtayatra dapat diartikan sebagai perjalanan suci untuk mendapatkan air suci yang dipercaya dapat membersihkan diri dan memberikan pencerahan. Tradisi tirtayatra dilakukan oleh umat Hindu untuk memperingati bulan purnama, yang dimana pada saat bulan purnama dipercaya memiliki energi spiritual yang kuat. Tidak hanya itu, tradisi tirtayatra dilakukan demi mempererat tali persaudaraan antar umat Hindu. 

Keluarga Mahasiswa Hindu (KMH) BINUS University tidak ingin terlepas dalam tradisi Tirtayatra. Oleh karena itu, Keluarga Mahasiswa Hindu mengadakan tirtayatra pada tanggal 24 Maret 2024 dengan tujuan lokasi Pura Parahyangan Agung Jagatkartta Gunung Salak yang terletak di Taman Sari, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan dimulai pada pagi hari yang dimana para peserta dari Bekasi dan Kemanggisan berkumpul di kampus Binus University berlokasi di region Alam Sutera. Dilanjutkan dengan perjalanan ke lokasi pura di daerah Gunung Salak. Selama perjalanan menuju lokasi pura, setiap panitia melakukan pendataan, memberikan pengarahan, dan memainkan permainan pada masing-masing bus.  

Setibanya di Pura Gunung Salak divisi perlengkapan menyiapkan sarana prasarana persembahyangan untuk digunakan para peserta Tirtayatra. Persembahyangan diadakan pada tiga lokasi yang terletak dalam Pura Gunung Salak, yaitu di Arca Ganesha, Pura Dalem Ped, dan Utama Mandala. Setelah persembahyangan selesai, divisi publikasi dan dokumentasi mengambil alih dan mengarahkan para peserta untuk foto formal bersama pengempon pura. Setelah melakukan foto formal, para peserta Tirta yatra berkumpul di wantilan untuk menyantap konsumsi yang telah disiapkan oleh panitia perlengkapan. Setelah itu sesi games sambung kata pun dimulai demi meramaikan acara tirtayatra, hal ini dapat mempererat ikatan persaudaraan para peserta tirtayatra dari berbeda region. Dilanjutkan dengan pesan kesan yang diberikan oleh Anindya Kayana selaku ketua KMH dan Tanti Widiapsari selaku project manager pada kegiatan Tirtayatra ini.  

“Aku anin sebagai ketua KMH Tahun ini sekaligus Penanggung Jawab proker ini mau ucapin  makasi banget sudah menyempatkan hadir, ga expect bakal serame dan seru acaranya. semoga dengan adanya kegiatan ini dan kegiatan kmh yang lain nanti akan membantu kalian untuk beradaptasi. aku mewakili panitia maaf kalo selama kegiatan panitia ada salah kata atau hal yang menyinggung dan terima kasih atas masukannya ya semua”  

“Halo aku Tanti ketua region sekaligus Project Manager proker ini mau ucapin Banyak terima kasih udah mau berpartisipasi di proker pertama region alam sutera, walaupun ada sedikit kendalaa tapi kita bisa menyikapinya dengan baik dan tetep enjoy sama acaranya, aku harap ini menjadi dasar dari lebih eratnya keluarha hindu di binus” 

Setelah selesainya penyampaian pesan kesan oleh ketua kmh dan project manager kegiatan Tirtayatra, waktu sudah menunjukkan sore hari dan para peserta dipersiapkan untuk kembali menuju kampus BINUS University berlokasi di region Alam Sutera. Selama di perjalanan para panitia melakukan pengecekan kembali untuk meminimalisir kemungkinan adanya peserta yang tertinggal. Sesampainya di kampus BINUS University Alam Sutera, para peserta dari region Kemanggisan serta Bekasi kembali ke kampusnya masing-masing. 

Kegiatan tirtayatra ini diharapkan dapat memberikan pesan dan kesan baik yang berbekas pada setiap pesertanya. Kegiatan ini tentu dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa tetapi juga dilakukan demi memperkuat tali ikatan persaudaraan sesama umat hindu dari berbagai region . 

Sumber Refrensi :