Penglipuran, Desa Terbersih di Dunia

Desa Penglipuran merupakan desa adat yang terletak di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Desa penglipuran di kenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Selain terkenal akan kebersihannya, desa penglipuran juga terkenal akan kebudayaan dan adat istiadatnya yang masih terjaga kelestariannya.

Tata letak desa yang rapi, presisi dan bangunan tradisional yang terpelihara dengan baik menjadi daya tarik desa ini. Sekitar 200 rumah bergaya tradisional berjajar.  Halamannya juga bersih dan tidak ada sampah di sekitarnya.  Suasana hijau sangat terlihat dan udara sejuk serta bebas polusi karena kendaraan dilarang memasuki desa.

Tak ketinggalan bunga warna warni ditanam menghiasi halaman rumah serta jalanan desa yang menanjak. Jalanan di desa ini terbuat dari batu alam. Di sepanjang jalan, di rumah-rumah warga terdapat beberapa warung atau toko yang menjual beragam aksesoris, oleh-oleh, makanan serta minuman.

Salah satu makanan khas desa penglipuran adalah tipat cantok, sementara minuman khas desa ini yaitu loloh cemcem. Tipat cantok terbuat dari ketupat yang dipotong-potong disajikan Bersama sayur-mayur seperti toge, kacang panjang yang direbus kemudian dicampur dengan bumbu kacang khas. Loloh cemcem merupakan jamu yang terbuat dari daun “cemcem” atau kedondong hutan yang dicampur dengan bumbu rujak. Loloh cemcem memiliki cita rasa kumpulan dari rasa asam manis, asin, pahit dan pedas.

Disini disediakan homestay atau rumah milik warga yang dibuka untuk tamu atau wisatawan yang ingin menginap. Disini juga terdapat pura sebagai tempat beribadah penduduk. Ada tiga pura yaitu, pura Puseh, pura Dalem, dan pura Penataran.

Di belakang desa ada 45 hektar hutan bambu dan 10 hektar vegetasi yang masih terjaga dengan baik. Inilah ciri khas desa ini di mata dunia. Hutan bambunya sangat rindang dan sejuk sangat cocok menjadi spot berfoto yang berbeda dari biasanya. Hutan bambu ini sangat dijaga keberadaannya oleh penduduk setempat sebagai warisan dari leluhur selain itu hutan ini menjadi lambang pelestarian alam serta keseimbangan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidup.

Sumber:

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-balinusra/baca-artikel/13538/Mengenal-Loloh-Cemcem-Minuman-Tradisional-Khas-Pulau-Dewata.html 

https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/paduraksa/article/view/457/328#:~:text=Desa%20Penglipuran%20memiliki%20hutan%20bambu,di%20manfaatkan%20sebagai%20bahan%20bangunan.

Ni Komang Adetiwi Anjani