RANGDA, MAKHLUK SPIRITUAL PENGUASA KUBURAN DI BALI

Rangda sebagai simbol keburukan Sumber: kumparan.com

Rangda berawal dari bahasa Jawa  Kuno yakni kata “randa” yang mempunyai arti  janda. Penyebutan kata janda tersebut berasal dari kelompok Tri  Wangsa yakni  Wesya, Ksatria dan Brahmana. Sedangkan penyebutan janda dari bangsa Sudra yaitu Balu yang merupakan bahasa Bali  halus dari Rangda.  Rangda adalah penjelmaan dari Hyang Bhatari Durga sakti. Bhatara Siwa yang dapat menyinarkan energi spiritual negatif pada zaman dahulu sebagai penguasa kuburan dan diperkirakan sudah berada di Bali sejak abad 14 hingga 16 Masehi. Adapun perawakan wujud Rangda dalam konsep pemujaan sebagai Stana Dewi Durga dengan memperhatikan wujud sosok (prerai), yakni:

  • Nyinga

Wujud sosok Rangda yang menyerupai singa dengan  beberapa bagian yang menonjol. Bentuk muka Rangda  ini mempunyai sifat ganas dan buas.

  • Nyeleme

Wujud sosok Rangda yang menyamai rupa  manusia dan juga sedikit  melebar. Bentuk muka Rangda ini mempunyai sifat berkarisma serta mengerikan.

  • Raksasa

Wujud sosok Rangda yang menyamai wujud raksasa. Bentuk muka  Rangda ini mempunyai sifat menyeramkan.

Rangda juga mempunyai sifat dualitas dalam pemberian anugerah seperti bisa dilihat saat pementasan kesenian calonarang di Bali yaitu Rangda sebagai simbol aDharma dari Janda Dirah dan kejahatan sebagai bentuk dari prilaku Asubha Karma.

 

Referensi:

Rangda.SejarahHariRaya&UpacaraYadnyadiBali. (n.d.). Retrieved November 29, 2021, from https://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/03/rangda.html.

Ni Putu Sinta Maharani