TRADISI UNIK (MEKOTEK) DI DESA MUNGGU
Warga Desa Munggu yang sedang melakukan upacara Mekotek Source: balitoursclub
Upacara mekotek mungkin kurang diketahui oleh masyarakat luas, merupakan tradisi turun-temurun yang dirayakan pada hari raya Kuningan, tepatnya di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali oleh masyarakat Desa Munggu.
Upacara ini dilakukan dengan tujuan penolak bala dan memohon keselamatan kepada para leluhur di desa Munggu. Kata mekotek sendiri berasal dari suara yang dikeluarkan saat upacara berlangsung, yakni tek…tek…tek yang muncul akibat tongkat-tongkat yang saling beradu.
Awal mula dari adanya tradisi ini adalalah ketika para warga menyambut kemenangan kerajaan Mengwi yang usai berperang dengan Kerajaan Blambangan yang kemudian berlanjut sampai saat ini. Namun pada jaman kolonial Belanda, tradisi ini sempat dipaksa berhenti karena pihak Belanda takut akan adanya pemberontakan. Tradisi tersebut ditiadakan selama 5 kali yang akhirnya membuat banyak warga jatuh sakit bahkan sampai meninggal sehingga tokoh adat melakukan negosiasi dengan pihak Belanda dan upacara Mekotek pun diijinkan untuk dilaksanakan kembali.
Prosesi yang diikuti oleh hampir semua warga Munggu terutama para pria ini diawali dengan melakukan persembahyangan ke desa setempat yang kemudian dilanjutkan dengan pawai dengan iringan gamelan menuju sumber mata air di Desa Munggu. Di sana warga berkumpul dengan menggunakan pakaian adat madya. Perayaan mekotek awalnya menggunakan tongkat besi yang kemudian diganti menjadi tongkat kayu karena alasan keamanan pada tahun 1948.
Referensi:
Badan Bahasa, B. P. D. P. B. (n.d.). BadanBahasa. Retrieved November 18, 2021, from https://dapobas.kemdikbud.go.id/home?show=isidata&id=948.
Prasetya, A. W. (2020, September 26). TradisiMekotek, AduNyalidiPuncaktumpukanKayuPada HariRayaKuninganHalaman all. KOMPAS.com. Retrieved November 18, 2021, from https://travel.kompas.com/read/2020/09/26/143200327/tradisi-mekotek-adu-nyali-di-puncak-tumpukan-kayu-pada-hari-raya-kuningan?page=all.