TRADISI UNIK DI INDONESIA : OMED-OMEDAN DI DENPASAR, BALI
Hi Klifoners🖤💛
Tahukah Kalian Potret apa ini?
Potret ini adalah potret Tradisi Omed-omedan yang merupakan tradisi unik masyarakat sesetan yang hanya dapat di temui di Banjar Kaja Sesetan, Desa Sesetan, Denpasar, Bali.
Tradisi Omed-omedan ini merupakan ritual. saling peluk dan tarik-menarik secara bergantian antara dua kelompok muda-mudi yang rutin diadakan setiap tahun pada hari pertama setelah Nyepi. Menurut salah seorang petuah dari Desa Sesetan, omed-omedan diperkirakan telah ada sejak abad ke-17 dan terus berlangsung hingga saat ini. Omed-omedan sendiri berasal dari kata “omed” yang berarti menarik.
Dalam tradisi ini, para pemuda-pemudi setempat dikelompokkan menjadi dua grup, yaitu grup pria (teruna) dan grup wanita (teruni). Sebelum ritual dimulai, seluruh peserta mengikuti upacara persembahyangan bersama di Pura Banjar. Melalui persembahyangan tersebut, mereka memohon kebersihan hati dan kelancaran dalam pelaksanaan ritual omed-omedan ini. Setelah ritual sembahyang, ditampilkan pertunjukan tari barong bangkung (barong babi) yang bermaksud untuk mengingat kembali peristiwa beradunya sepasang babi hutan di desa ini.
Kedua kelompok ini berbaris berhadap-hadapan dengan dipandu oleh para polisi adat (pecalang). Kemudian, secara bergantian dipilih seorang dari masing-masing kelompok mereka untuk diangkat dan diarak pada posisi paling depan pada barisan. Kedua kelompok ini kemudian saling beradu dan kedua pemuda-pemudi tersebut yang berada di paling depan harus saling berpelukan satu sama lain. Saat keduanya saling berpelukan, masing-masing kelompok akan menarik kedua rekannya tersebut hingga salah satu dari mereka terlepas. Jika kedua muda-mudi ini tidak juga dapat dilepaskan, panitia akan menyiram mereka dengan air hingga basah kuyup. Ketika pasangan pemuda-pemudi tersebut saling bertemu dan berpelukan erat, ada kalanya mereka akan saling beradu pipi, kening, dan bahkan bibir. Masyarakat awam dari luar banyak yang menyalahartikan hal ini sebagai saling berciuman. Ritual omed-omedan pun secara salah kaprah mendapat sebutan ritual ciuman massal dari Desa Sesetan.
Di masa lalu, masyarakat Sesetan hanya memandang tradisi omed-omedan sebagai bagian dari wujud masima krama atau dharma shanti (menjalin silaturahmi) antar sesama warga. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan local maupun dunia. Menyadari hal ini, masyarakat setempat kemudian mengemas tradisi omed-omedan sebagai sebuah festival warisan budaya tahunan dengan tajuk Omed-omedan Cultural Heritage Festival yang juga dimeriahkan dengan bazzar dan panggung pertunjukan. Dari tahun ke tahun, pengunjung festival ini terus meningkat, terlebih lagi dari kalangan penggemar fotografi yang saling berkompetisi untuk mengabadikan momentum langka tersebut sebagai objek eksplorasi mereka.
Untuk Klifoners yang ingin mengabadikan momen pada ritual ini dalam bentuk potret foto ini, kalian  harus mengikuti segala aturan adat atau pantangan-pantangan yang dimiliki orang-orang Suku Osing disana dan kalian juga harus meminta izin pada tetua disana atau ketua adat yang ada di daerah tersebut agar kegiatan wisata dan memotret kalian aman dan menghasilkan potret yang bagus dan indah. Kalian harus juga menjaga tata krama saat menonton atau memotret ritual tersebut. Ritual ini cocok sekali untuk kalian yang suka sekali dengan potret yang bertema Cultural Photography.
Reference :