ABSTRACT PHOTOGRAPHY

Hai KLIFONERS! Pernahkah kalian mendengar istilah Abstract Photography? Tidak ada definisi standar atau universal tenang genre fotografi ini. Sebenarnya, tidak mudah menciptakan definisi yang jelas tentang konsep abstrak. Tapi, akan lebih mudah untuk menentukan apa yang masuk ke dalam batasan jenis fotografi ini. Yaitu dengan tidak menampilkan objek secara jelas, dan menyampaikan ide melalui bentuk, warna, dan lekuk.

Definisi ini kemudian memberikan poin penting. Karena detil dari sebuah objek terbuat dari bentuk, warna, dan lekuk maka otak secara logis memproses sesuatu yang abstrak melalui insting. Intinya, fotografi abstrak menkomunikasikan kepada orang yang melihat -umumnya- melalui emosi. Ini tentu menguntungkan fotografer karena sistem emosi manusia lebih kuat dibandingkan sistem logikanya.

Jika dibuat dengan baik, sebuah foto yang abstrak bisa sangat sejalan dengan persepsi, mental, dan sistem emosi manusia. Hasil akhirnya bisa jadi sesuatu yang sangat kuat. Penting untuk dicatat bahwa abstrak tidak selalu berarti “tidak bisa dikenali”. Memang benar bahwa, pada beberapa foto abstrak, orang tidak bisa mengenali apa objek yang sebenarnya. Tapi, ini hanyalah salah satu tipe dari foto abstrak.

Mengapa Fotografi Abstrak?

Beberapa orang mungkin tidak begitu menggemari genre ini karena ada lebih banyak genre fotografi lain yang lebih “jelas” untuk dipilih. Ada beberapa alasan. Pertama, seperti yang sudah disebutkan, foto abstrak bisa jadi sangat kuat. Di dalamnya sudah ada semua yang dibutuhkan dari sebuah karya seni. Tapi, ada keuntungan berikutnya. Sebuah foto abstrak bisa dibuat dimana saja. Bahkan mulai dari sekeliling rumah. Ini kontras dengan jenis fotografi lain, seperti landscape, yang membutuhkan perjalanan ke suatu tempat untuk mendapatkan pemandangan yang benar-benar bagus.

Air dan minyak.

Sumber foto : https://www.yanuanda.com/2017/10/material-inkonvensional-dalam-fotografi.html

Teknik-teknik Fotografi Abstrak

Beberapa teknik yang digunakan untuk menghasilkan foto abstrak:

Selective Focus

Ini adalah salah satu teknik yang paling umum digunakan untuk menghasilkan foto abstrak. Untuk mengaplikasikan teknik ini, bukaan aperture besar digunakan untuk menciptakan depth-of-field yang sangat sempit. Kamera kemudian akan mencari fokus pada titik yang diinginkan sementara sekelilingnya akan tampak samar. Saat menggunakan selective focus, ada beberapa cara agar teknik ini bisa lebih efektif. Pertama, warna background harus berbeda dari Point of Interest (POI). Ini akan membuat fokus lebih menonjol. Kedua, lekuk bisa digunakan untuk membantu mengarahkan pandangan ke POI.

Cahaya dan Bayangan

Dengan menggunakan permainan cahaya dan bayangan, drama bisa dihasilkan dalam sebuah foto. Beberapa fotografer cenderung hanya berfokus pada cahaya. Tapi apalah arti cahaya tanpa bayangan? Dan bayangan bukan sekedar bagian gelap yang memberi bingkai bagi cahaya. Tapi juga bisa sehidup cahaya itu sendiri. Bayanganlah yang membentuk cahaya, yang menarik perhatian ke arah cahaya, dan yang bekerja sama dengan cahaya untuk menghasilkan foto yang luar biasa – terutama untuk foto abstrak. Jika menggunakan teknik ini, tujuan utama dari bayangan adalah untuk menonjolkan bentuk dalam sebuah foto. Sebagai konsekuensinya, agar teknik ini bisa berhasil, penting untuk memulai dengan bentuk yang sangat menarik atau dramatis.

Garis

Garis bisa sangat efektif bila digunakan dalam foto abstrak. Agar teknik ini berhasil, garis haruslah menjadi karakter dominan dan menjadi POI. Garis yang digunakan harus dinamis dan bekerja dalam satu harmoni. Memasukkan sembarang garis yang mengarah kemana-mana tidak akan membuat foto yang menarik. Hal lain yang perlu diperhatikan saat menggunakan garis dalam foto, lebih baik untuk tidak menggunakan warna yang terlalu kuat karena akan mengalihkan perhatian dari garis dan melemahkan foto itu sendiri.

Tekstur

Teknik yang sangat serupa dengan penggunaan garis adalah tekstur. Bahkan, tekstur dan garis seringkali digunakan bersamaan. Agar berhasil, tentu tekstur harus menjadi karakter yang dominan di dalam foto dan harmonis dengan garis yang muncul dalam foto.

Blur

Mengaburkan objek secara sengaja bisa menciptakan foto yang menarik. Teknik ini bisa digunakan untuk foto dengan “rasa” romantis atau dreamy. Karenanya, penting untuk memilih objek dengan hati-hati. Ada beberapa cara blurring bisa dilakukan. Ada lensa khusus soft focus yang akan menghasilkan – tentunya – foto dengan fokus lembut. Cara yang lebih ekonomis untuk efek ini adalah dengan memasang kain tipis, misalnya stocking, ke ujung lensa. Tapi, tentu saja, blur semacam ini selalu bisa ditambahkan pada saat post-processing dengan menggunakan editor foto.

Bokeh juga masuk ke dalam teknik ini. Intinya adalah membidik titik-titik cahaya lalu menggerakkan ring fokus sampai titik-titik tadi berubah menjadi lingkaran-lingkaran cahaya yang berwarna.

Memotong Objek

Ide dari teknik ini adalah memotret hanya sebagian dari suatu objek. Baik itu fokus atau komposisi. Teknik ini sangat bergantung pada bentuk, warna, dan garis.

Kesimpulan

Fotografi abstrak adalah fotografi yang menekankan emosi ketimbang logika sehingga cara penyampaian si objek pada foto berbeda dengan fotografi yang lain. Bentuk, warna, dan lekukan menciptakan kombinasi yang membuat penampilan objek menjadi tidak jelas. Tidak ada komposisi yang benar-benar pas untuk fotografi ini jadi semua tergantung bagaimana kamu ingin memotret abstrak.

Dikutip dari :

http://fotonela.com/1008/fotografi-abstrak-beberapa-tekniknya/

http://fotonela.com/1005/fotografi-abstrak-inti-definisi/