Konsep Kebijaksanaan dalam Ajaran Khonghucu

      Dalam salah satu sabda Nabi Kongzi, yaitu kitab Lunyu XII, kebijaksanaan memiliki arti “mengenal manusia”, dimana ini berarti perilaku atau sikap terhadap sesama sesuai dengan kedudukan, baik dari segi usia, situasi, maupun kondisinya, termasuk memahami reaksi dan konsekuensi yang kita dapatkan dari orang lain. Menurut ajaran agama Khonghucu, kebijaksanaan itu mendorong para umatnya untuk memahami lebih dalam akar atau inti dari suatu hal, tidak hanya dari permukaannya saja. Dengan adanya ajaran kebijaksanaan, ini dapat membantu kita dalam pembangunan pemikiran yang kritis. Kita diajarkan untuk selalu mempertimbangkan segala hal dari berbagai sudut pandang sebelum mengambil suatu keputusan ataupun menyatakan pendapat. Ini menyebabkan dan mengakibatkan segala pengambilan keputusan menjadi terpikirkan dengan baik dan seksama. Alhasil, tidak akan terjadi suatu ketidakadilan yang dirasakan oleh suatu pihak.

      Selain itu, kebijaksanaan dalam agama Khonghucu juga mencakup proses pengendalian diri atau emosi dan pikiran yang terbuka dalam pemecahan suatu hal. Konsep kebijaksanaan ini juga berperan besar dalam pendirian dan pengembangan karakter ataupun moral yang dimiliki seorang individu. Contoh penerapan kebijaksanaan adalah saat kita berhadapan dengan orang yang lebih muda dari kita, maka kita bersikap kasih dan mengayomi. Tujuannya agar mereka dapat hormat kepada kita. Dengan kebijaksanaan, kita juga dapat menjalin kerukunan dan keharmonisan dalam berhubungan dengan orang lain. Seperti yang dapat kita lihat pada sabda Nabi Kongzi dalam kitab Lunyu XIV 31:” Perilaku seorang yang bijaksana tidak berprasangka akan kecurangan orang lain dan tidak menaruh curiga apakah seseorang tidak mempercayai dirinya; tetapi selalu dapat merasa, jika ada sesuatu yang tidak benar yang akan menimpa atau menghampirinya.” 

    Semua ini dapat diartikan bahwa seorang yang bijaksana selalu beroleh perlindungan karena kebijaksanaan yang dilakukannya. Kita sebagai umat beragama Khonghucu, diajarkan untuk menjadi individu yang bijaksana dan selalu berperilaku satya. Terutama apabila kita ingin diperlakukan dengan baik dan adil, maka perlakukanlah orang lain seperti yang kamu ingin diperlakukan. Sebab, dengan begitulah, kebahagiaan dan perdamaian dapat tercapai sepenuhnya. Oleh karena itu, marilah kita belajar hidup bijaksana dengan benar sehingga kita selalu beroleh perlindungan. 

Referensi:

      Martin. (2021). Makna Kebijaksanaan dalam Khonghucu. Kementerian Agama Republik Indonesia. https://kemenag.go.id/khonghucu/makna-kebijaksanaan-dalam-khonghucu-ekltae

      Vera, S. (2021). Tripusaka: Kebijaksanaan, Cinta Kasih, dan Berani. Kementerian Agama Republik Indonesia. https://kemenag.go.id/khonghucu/tripusaka-kebijaksanaan-cinta-kasih-dan-berani-wrbsi5

Vianny Sutanto