Watak Sejati: Eksplorasi Mendalam dari Perspektif Agama Khonghucu

    Terlintas dalam pikiran kita, apa sebenarnya “Watak Sejati” yang dimaksud? Dalam agama Khonghucu, konsep ini bukan sekadar abstrak, melainkan sebuah landasan penting dalam membentuk karakter manusia. Mari kita gali lebih dalam mengenai hal ini!

Sumber:gentarohani.com

   Menurut ajaran agama Khonghucu, manusia dapat mencapai puncak kebajikan dengan menggali dan mengasah “Watak Sejati” mereka. Watak Sejati dipandang sebagai anugerah Ilahi yang tersemat dalam diri manusia, dan perilaku seseorang tercermin dari bagaimana ia mengembangkan aspek ini.

       Kitab Mengzi Bab VI A. 6 Ayat ke-7, menjelaskan bahwa cinta kasih, kebenaran, kesusilaan, dan kebijaksanaan bukanlah sesuatu yang harus dicari dari luar, melainkan telah tertanam dalam batin manusia. Namun, sering kali kita lalai untuk mengenali dan mengembangkannya. Oleh karena itu, penting untuk bersungguh-sungguh dalam memahami dan menumbuhkannya.

Adapun Watak Sejati itu adalah sebagai berikut:

  1. Cinta Kasih (Ren): Kehadiran cinta kasih adalah salah satu keindahan alamiah manusia. Sifat ini memancarkan kebaikan dan gotong royong, menciptakan harmoni dan kebahagiaan bersama. Di sisi lain, kemarahan dan kebencian dianggap sebagai penyimpangan dari kodrat, karena cinta kasih adalah esensi kemanusiaan.
  2. Kebenaran (Yi): Kebenaran adalah fondasi yang kokoh bagi kehidupan manusia. Menghayati kebenaran memberikan ketenangan batin dan memperkuat integritas pribadi. Setiap individu memiliki dorongan untuk berada di jalur yang benar, bahkan hingga menghindari kesalahan dan mencari pembenaran.
  3. Kesusilaan (Li): Kesusilaan mencakup aspek etika dan adab dalam interaksi sosial. Orang yang memiliki budi pekerti yang baik dan menghargai orang lain selalu dihargai, karena sikap ini sejalan dengan kodrat kemanusiaan.
  4. Kebijaksanaan (Ti): Kebijaksanaan menuntut kemampuan dalam membuat keputusan yang bijaksana sesuai dengan konteks dan kondisi yang ada. Setiap individu mendambakan kehidupan yang seimbang dan bijaksana, menjaga agar keputusan yang diambil sesuai dengan keseimbangan yang diinginkan.
  5. Kepercayaan (Xin): Kepercayaan adalah nilai yang sangat berharga dalam dinamika sosial. Dalam era yang kompleks ini, kepercayaan sering kali dianggap langka. Namun, menjaga kepercayaan adalah bagian penting dari watak sejati manusia, karena hal ini memperkuat ikatan sosial dan menghindari rasa kekecewaan.

     Bagi Meng Zi, pencapaian kelima “Anugerah Langit” ini bukan hanya impian, melainkan juga tuntutan yang harus dipenuhi oleh setiap individu, terutama mereka yang memegang tanggung jawab kepemimpinan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menggali dan mengembangkan Watak Sejati kita demi mencapai kehidupan yang penuh makna dan berharga.

      Dengan demikian, mari kita bersama-sama merenungkan dan menghayati ajaran mendalam yang terkandung dalam konsep “Watak Sejati” dari perspektif agama Khonghucu. Melalui pemahaman dan pengembangan cinta kasih, kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan, dan kepercayaan, kita dapat mencapai kedamaian batin dan memperkaya makna hidup kita. Mari kita terus berusaha untuk mengasah watak sejati kita demi mencapai kehidupan yang penuh kebijaksanaan dan berharga bagi diri kita sendiri serta orang-orang di sekitar kita. Semoga artikel ini memberikan pencerahan dan inspirasi bagi kita semua. Terima kasih atas perhatiannya.

Referensi:

Gunawan. (2021). Menjalani Kehidupan Manusia sebagai Seorang Junzi. kemenag.go.id.
           https://kemenag.go.id/khonghucu/menjalani-kehidupan-manusia-sebagai-seorang-junzi-808nyj

Santoso Lim. (2021) .Pendidikan Humanistik dalam Agama Khonghucu. Kemenag.go.id.
           https://kemenag.go.id/khonghucu/pendidikan-humanistik-dalam-agama-khonghucu-y3wf07

D. D., Anisa. (2020). 5 Watak Sejati Manusia menurut Meng Zi, Filsuf Aliran Konfusianisme.akurat.co.
           5 Watak Sejati Manusia menurut Meng Zi, Filsuf Aliran Konfusianisme – Akurat – Halaman 3

Christian Bahari