Yin Yang dalam Sudut Pandang Khonghucu

Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan untuk mengisi dunia ini dengan perbuatan bajik. Perbuatan bajik adalah dapat dikatakan suatu perbuatan yang baik atau berperilaku atas dasar jiwa yang penuh Cinta Kasih, Kebenaran, Kesusilaan dan Kebijaksanaan. Perilaku-perilaku tersebut dalam ajaran agama Khonghucu disebut dengan Empat Watak Sejati. Empat Watak Sejati menjadi bekal manusia untuk membangun dunia menjadi lebih baik dan indah. Lebih dapat diartikan harmonis dengan sesama manusia, harmonis dengan makhluk lainnya, harmonis dengan alam semesta dan harmonis dengan Tuhan. Pengertian harmonis di sini tidak lepas dari hukum keharmonisan Yin Yang.

Secara general, Yin Yang berarti kehidupan yang seimbang. Ini adalah konsep kehidupan yang menganggap bahwa segala sesuatu yang ada di bumi memiliki dua unsur yang berlawanan. Namun, hal-hal yang berlawanan ini justru saling menyempurnakan dan membuat segala sesuatu menjadi lebih indah. Simbol Yin Yang berbentuk lingkaran yang ditengahnya dipisahkan dengan huruf ‘S’. Yin dilambangkan dengan warna hitam dan Yang dilambangkan dengan warna putih.

Sumber : Wallsfield.com

Manusia harus memiliki jiwa yang kuat untuk menghadapi permasalahan dunia. Sesuai dengan Mengzi Jilid VII A : 4, “Berlaksa benda tersedia lengkap di dalam diri. Kalau memeriksa diri ternyata penuh iman, sesungguhnya tiada kebahagiaan yang lebih besar dari ini. Sekuat diri laksanakanlah Tepa Sarira, untuk mendapatkan Cinta Kasih tiada yang lebih dekat dari ini!” Dari perkataan Mengzi dapat diartikan, jika diri telah dikoreksi dengan penuh iman, maka iman yang dimiliki tersebut sudah dapat dijadikan kebahagiaan. Meskipun terlihat sederhana, hal ini dapat memberikan kekuatan kepada manusia.

Tambahan dari sabda Nabi Kongzi Lun Yu Jilid VII : 16. Mengartikan kebahagiaan tidak tergantung pada materi yang kita punya, melainkan tergantung dari bagaimana kita mampu menempatkan Jiwanya dalam posisi yang tepat, dalam hal ini adanya rasa syukur dalam Kebajikan.

Manusia harus menjalani penderitaan untuk menuju Kebahagiaan. Contohnya ketika seorang mahasiswa ingin mendapat nilai baik, maka ia harus belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat memahami materinya. Ia juga harus meluangkan banyak waktunya demi belajar. Contoh lainnya, seorang pengusaha yang baru memulai membuka usahanya harus bekerja lebih keras bahkan mengeluarkan modal yang lebih untuk mencapai kesuksesan.

Yin Yang itu berproses. Suatu hal yang bersifat Yin akan berbalik arah menjadi Yang. Sejalan dengan contoh diatas, penderitaan akan berproses menjadi suatu kekuatan yang mendatangkan Kebahagiaan. Kutipan dari Kitab Mengzi berikut akan menjadi penutup dari artikel ini. 

“Begitulah kalau Tuhan YME hendak menjadikan seseorang besar, lebih dahulu disengsarakan batinnya, dipatahkan urat dan tulangnya, dilaparkan badan kulitnya, dimiskinkan sehingga tidak punya apa-apa, dan digagalkan segala usahanya. Maka dengan demikian digerakkan hatinya, diteguhkan Watak Sejatinya, dan bertambah pengertiannya tentang hal-hal yang ia tidak mampu” (Kitab Mengzi Jilid VI B : 15.2)

 

Referensi :

Kurniawan. (21 April 2022). Mengungkap Arti Yin dan Yang dalam Filosofi Tionghoa. https://www.superprof.co.id/blog/makna-yin-dan-yang/#:~:text=Apa%20Itu%20Yin%20Yang%3F,-Simbol%20yin%20dan&text=Secara%20umum%2C%20lambang%20ying%20yang,memiliki%20dua%20unsur%20yang%20berlawanan.

Tim Mimbar Konghucu. (12 Juli 2022). Kebahagiaan dan Penderitaan. https://kemenag.go.id/khonghucu/kebahagian-dan-penderitaan-6emv2n 

Putri Agnes Thalia