Toleransi Umat Beragama Khonghucu

Sumber : https://mahasiswaindonesia.id/mengembangkan-budaya-toleransi-antarumat/

Bagaimana toleransi yang ada pada umat beragama Khonghucu?

Setiap agama mempunyai ajarannya masing-masing. Salah satu ajaran yang diajarkan adalah mengenai toleransi. Agama Khonghucu sendiri sering sekali mengajarkan umatnya tentang nilai moral dan perdamaian. Terdapat juga simbol yang mewakili perdamaian dalam agama Khonghucu yaitu simbol Yin (Positif) dan Yang (Negatif). Dari pernyataan sebelumnya, dapat diketahui bahwa agar dapat terjadi perdamaian, diperlukanlah sikap toleransi yang kuat untuk mencapai hal tersebut, apalagi dengan banyaknya keanekaragaman yang ada saat ini. Dengan adanya sikap toleransi ini, muncullah hal-hal lain seperti kerukunan dan juga rasa persaudaraan.

Sumber : https://jatim.nu.or.id/amp/keislaman/toleransi-adalah-wujud-islam-rahmaatan-lil-alamin-ggwZc

Nabi Kongzi sendiri tidak pernah sama sekali mengajarkan para umatnya untuk merasa diri dan pribadi mereka lebih unggul dari yang lain, melainkan kesetaraan antar umat yang satu dengan yang lain. Agama Khonghucu sendiri juga mengharapkan umatnya agar mereka dapat menanamkan pemahaman tentang pentingnya toleransi untuk dimiliki dalam diri mereka masing-masing. Toleransi ini tentunya tidak hanya berlaku kepada sesama umat beragama Khonghucu saja, melainkan juga umat beragama lain, tanpa membeda-bedakan mereka. Seperti halnya yang tertulis pada kitab suci agama Khonghucu yaitu bagian dari kitab suci Si Shu, dinyatakan pada Lun Yu XIX, bahwa “Seorang Jun Zi memuliakan para bijaksana dan bergaul dengan siapa pun.” (Lun Yu XIX: 3.2). Pernyataan ini mendukung kita agar kita dapat berbaur dengan orang lain tanpa memandang perbedaan yang ada.

Ajaran agama Khonghucu juga berkaitan dengan nilai atau etika moral. Di dalam agama Khonghucu, juga ditanamkan ajaran cinta kasih dan ketulusan, dimana ajaran-ajaran ini saling berkaitan satu sama lain dengan ajaran toleransi. Pada Lun Yu XII, bahwa “Seorang Jun Zi mengutamakan kepentingan umum, bukan kelompok; seorang rendah budi (Xiao Ren) mengutamakan kelompok, bukan kepentingan umum.” (Lun Yu XII, 23). Disini dijelaskan bahwa seorang yang baik budi (Jun zi) akan selalu memilih mementingkan kepentingan umum daripada suatu kelompok tertentu. Kedua hal ini jelas membuktikan dan dapat dijadikan sebagai dasar pendukung bahwa ajaran toleransi ini penting untuk dimiliki oleh semua kalangan umat beragama Khonghucu.

Referensi :

Lontoh, L. L. (2021, November 23). Moderasi beragama menurut perspektif agama Khonghucu. Kementerian Agama Republik Indonesia. https://kemenag.go.id/read/moderasi-beragama-menurut-perspektif-agama-khonghucu-74jgk 

Lutfizri, D. (2020, July 8). Toleransi dan konsepnya menurut beberapa agama. IBTimes. https://ibtimes.id/toleransi-dan-konsepnya-menurut-beberapa-agama/ 

Vianny Sutanto