AGAMA


https://www.gramedia.com/litarasi/agama-di-indonesia/

Bagaimanakah peran agama?

Agama merupakan bimbingan hidup manusia agar memperbarui diri dan membina diri. Hidup dalam Dao, yaitu mengikuti Xing, yaitu Tian Ming yang ada di dalam diri setiap insan tanpa terkecuali. Fungsi agama adalah sebagai pembimbing atau penuntun hidup manusia agar sesuai dengan watak sejati (kodrat) alaminya. Tujuan pengajaran agama adalah agar tercipta keselarasan/ keharmonisan antara kehidupan lahir dan kehidupan batin, antara daya hidup rohani (watak sejati) dengan daya hidup jasmani (nafsu). Tetapi, agama bukanlah sebuah tujuan, melainkan jalan untuk mencapai tujuan. Dalam ajaran agama Khonghucu, semua manusia dilahirkan sederajat. Tidak ada seorang manusia atau suatu bangsa yang lebih mulia dari manusia dan bangsa lainnya. Pada saat dilahirkan ke dunia, semua manusia tanpa terkecuali telah dianugerahi Xing yang berupa benih-benih kebajikan Ren, Yi, Li, Zhi sehingga tidak ada satu pun manusia atau bangsa di dunia ini berhak mengklaim dirinya lebih tinggi kemuliaannya dibandingkan dengan yang lain.

 

Seorang umat Khonghucu yang Junzi senantiasa berpatokan pada prinsip tenggang rasa, yaitu: “apa yang diri sendiri tiada inginkan jangan diberikan kepada orang lain;” Namun demikian, seorang umat Khonghucu yang Junzi tidaklah bersikap pasif dalam kehidupan melainkan senantiasa berusaha pula menjalankan prinsip “jika diri sendiri ingin tegak, berusaha membantu agar orang lain pun tegak. Jika diri sendiri ingin maju, berusaha membantu agar orang lain pun maju;” (Lunyu. VI. 30:3). Akhirnya, seorang Junzi menjauhkan sikap berkeluh kesah kepada Tian, tidak saling menyalahkan sesama manusia dan berkeyakinan bahwa di empat penjuru samudra semua manusia bersaudara. Hak kebebasan beragama bukan merupakan pemberian negara atau golongan melainkan pemberian Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, kebebasan beragama merupakan hak yang paling asasi di antara hak-hak asasi manusia, karena kebebasan beragama itu langsung bersumber pada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

 

“Adapun Jalan Suci yang harus ditempuh manusia di dunia ini mempunyai lima perkara dan tiga pusaka di dalam menjalankannya, yakni:

  1. Hubungan Raja dan Menteri (atasan dan bawahan);
  2. Orangtua dan Anak;
  3. Suami dan Istri;
  4. Kakak dan Adik; dan
  5. Teman dan Sahabat.

“Lima perkara inilah Jalan Suci yang harus ditempuh manusia di dunia. Kebijaksanaan (Zhi), Cinta Kasih (Ren), dan Berani (Yong), Tiga Pusaka inilah Kebajikan yang harus ditempuh manusia, maka yang menjalani harus satu tekadnya.”

 

Referensi :

Hutomo, H., Wanditra, L. C. (2021). Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

untuk SMP Kelas VII. Jakarta Pusat: Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 12 – 15.

Hartono, David. (2020, Mei 5). Peran Agama Menciptakan Perdamaian Dunia. Binus University Character Building Development Center. Diakses pada 25 Juli 2022, dari https://binus.ac.id/character-building/2020/05/peran-agama-menciptakan-perdamaian-dunia-2/#:~:text=Agama%20memang%20berperan%20dalam%20menciptakan,jahat%20serta%20tindakan%20yang%20dilarang

 

Penulis : Irene Elfrida Sutrisno