Tatung, Budaya Masyarakat Tionghoa di Singkawang

Pengertian tatung yang digunakan di Singkawang mengacu pada bahasa Mandarin, Tiao Tong. Kata “Tiao” berarti lompat dan “Tong” berasal dari kata Tong Ji yang berarti anak-anak ilahi. Pengertian inilah yang mendasari tatung dikenal sebagai manusia yang dimasuki roh dewa atau leluhur. Tatung adalah atraksi utama yang paling dinantikan dalam perayaan Cap Go Meh di Singkawang. Keberadaan tatung dalam perayaan hari ke-15 imlek ini membuat nama Singkawang semakin terkenal.

Sumber: https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1579235214/n9p7g9vzddwmntc7t2nw.jpg

 

Selain saat perayaan Cap Go Meh, ritual Tatung juga dapat dilakukan di kelenteng sesuai dengan kebutuhan. Biasanya masyarakat Tionghoa yang mendatangi Tatung menanyakan hal-hal seputar kesehatan, hari baik untuk pernikahan, nasihat untuk bisnis yang dijalani, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk memulai ritual Tatung.

  1. Berpuasa

Puasa yang dilakukan adalah puasa vegetarian, dilakukan sehari sebelum ritual yang bermanfaat untuk membersihkan atau mensucikan diri. Akan tetapi, berpuasa biasanya dilakukan pada saat menjalankan ritual besar seperti Cap Go Meh.

2. Sembahyang

Sembahyang menggunakan dupa atau hio, dilakukan untuk melakukan penghormatan kepada dewa untuk memperlancar ritual yang dilakukan Tatung, juga membantu Tatung dalam menolong orang yang membutuhkan bantuan.

3. Membaca Mantra

Membaca mantra, dilakukan untuk memanggil roh dewa untuk masuk ke dalam tubuh. Mantra tersebut hanya diketahui oleh Tatung. Biasanya, saat mantra dibacakan, Tatung akan mengalami batuk-batuk atau bahkan muntah karena efek masuknya roh dewa ke tubuh.

4. Masuknya Roh Dewa ke Tubuh

Setelah mengalami batuk-batuk atau bahkan muntah, roh dewa akan masuk ke dalam tubuh Tatung. Secara tidak sadar, Tatung akan membantu orang-orang yang mengalami kesulitan. Pada tahap ini orang dapat menanyakan pertanyaan yang ingin mereka tanyakan atau meminta nasihat kepada Tatung, kemudian akan dijawab oleh Tatung.

 

Referensi:

 

Suryadi, F., & Azeharie, S. (2020). Tatung Sebagai Budaya Masyarakat Tionghoa (Studi Komunikasi Ritual Tatung di Singkawang). Koneksi, 4(1), 90-97. doi:http://dx.doi.org/10.24912/kn.v4i1.6615

Rasputri, H. (2020, January 25). Tatung, Manusia Pilihan Yang Rela Dimasuki Roh Dewa Demi tradisi. kumparan. Retrieved June 20, 2022, from https://kumparan.com/kumparantravel/tatung-manusia-pilihan-yang-rela-dimasuki-roh-dewa-demi-tradisi-1shoxf0G6qh/full

 

Penulis: Yuliani