Istilah dalam agama Khonghucu
Agama Khonghucu merupakan salah satu agama yang diresmikan di Indonesia. Agama Khonghucu memiliki nabi yakni Konfusisus, agama Khonghucu juga menetapkan Litang atau Gerbang Kebajikan sebagai tempat ibadah resmi. Seperti agama yang diresmikan lainnya, Khonghucu juga memiliki beberapa istilah yang biasa sering dipakai. Biasanya istilah-istilah ini digunakan ketika ingin menyapa, membalas sapaan, dan pembuka maupun penutup doa.
Didalam agama Khonghucu biasanya ketika ingin menyapa maka akan mengatakan/mengucapkan ‘Wei De Dong Tian’, dimana kalimat ini memiliki arti ‘hanya kebajikan berkenan Tuhan’. Dimana sapaan ini diajarkan pada tahun 1400an oleh Nabi Yi. Ajaran Nabi Yi menyentuh segala aspek kehidupan manusia sehingga didalam salah satu sabda, Nabi Yi mengingatkan kepada penguasa “Berhati-hatilah. Tegurlah dirimu sendiri bila tiada nampak hal-hal yang meragukan. Jangan lepas dari hukum dan Undang-undang. Jangan memperturut kesukaan bersantai di dalam kemalasan. Jangan bernikmat dengan kemaksiatan. Angkatlah orang bijaksana dan jangan mendua hati. Singkirkan hal yang jahat tanpa ragu. Rencana yang meragukan, jangan diselenggarakan. Kajilah beratus gagasanmu itu apakah selaras dengan akal sehat. Jangan melanggar Jalan Suci sekedar ingin pujian rakyat. Jangan menentang rakyat sekedar mengikuti keinginan sendiri. Jangan bermalas, janganlah alpa. Dengan demikian ke empat suku bangsa Yi itupun akan datang kepada Baginda”. (Shu JIng II.II.I 6). Maka dengan itu Wei De Dong Tian ini dijadikan sebagai kalimat sapaan untuk sesama umat Khonghucu.
Sebagai balasan untuk menjawa salaman, umat Khonghucu menggunakan kalimat ‘Xian You Yi De’, dimana memiliki arti ‘bersama miliki kebajikan Yang Esa’. Ucapan ini diajarkan dari 3.800 tahun yang lalu oleh Nabi Yi Yin. Ajaran ini terdapat dalam kitab Shu Jing yang memiliki makna tiap gerak tiada yang tidak membawa rahmat. Tuhan menurunkan bencana atau bahaya itu berdasarkan kebajikan. Kebajikan itu sendiri tidak ada ketentuan dan bentuknya pun tidak tetap sehingga mengutamakan kebajikan ialah gurunya. Kebajikan itulah yang membuat semua teratur, apabila semua mengikuti jalan kebajikan ini maka semua manusia akan menuju pada kejayaan.
Ketika ingin mulai berdoa biasanya umat Khonghucu mengucapkan kata ‘puji dan syukur kehadirat Tian’ lalu baru disambung dengan doa yang ingin dipanjatkan setiap umat. Lalu diakhir akan mengatakan ‘Huang Yi Shang Di, Wei Tian You De Shanzai’, dimana kalimat itu memiliki arti ‘semoga yang baik selalu tumbuh dan berkembang’. Jadi ketika berdoa kita akan selalu diingatkan untuk selalu bersyukur dan selalu mengingatkan diri sendiri agar selalu berbuat baik. Perbuatan baik harus selalu ada dan tumbuh dalam kehidupan kita sehingga semua bisa hidup dengan sikap berkebajikan.
Penulis : Cheriyencia Kellyn
(Suryanto, 2021) Dikutip dari https://kemenag.go.id/read/mengenal-salam-khonghucu-4x1d8
(Adjuan, 2020) Dikutip dari https://kemenag.go.id/read/ajaran-khonghucu-dalam-menghadapi-intoleransi-identitas-keagamaan-wk74p