IBADAH KEPADA NABI KONGZI DAN SHENMING
Mengapa Nabi Kongzi masih dihormati dan dikenang hingga saat ini?
Nabi Kongzi dihormati karena pemikiran dan teladan hidup Nabi Kongzi telah menggugah hati manusia untuk hidup di dalam jalan kebenaran. Nabi Kongzi adalah orang yang terpilih sebagai Tianzhi Muduo, berkat ketekunan Nabi Kongzi dalam mempelajari kitab-kitab suci serta kemampuan Nabi dalam menyusun kembali sebagai dasar Rujiao. Sejak Nabi Kongzi wafat, Nabi Kongzi mendapat berbagai gelar yang menyanjung dan menghormati kebijaksanaan, kepandaian, dan idealisme Nabi Kongzi dari beberapa raja sepanjang zaman.
Wanshi shibiao atau Guru Agung Sepanjang Masa merupakan salah satu gelar Nabi Kongzi. Pemikiran dan teladan Nabi Kongzi telah menjadi acuan bagi umat Khonghucu di seluruh dunia bahkan umat lain yang simpati. Pada usia 30 tahun, Nabi Kongzi telah teguh pendirian untuk menolong dunia yang ingkar dari Jalan Suci. Beberapa sahabat mencoba mencegah keputusan Nabi Kongzi tetapi dengan tegas Nabi bersabda,” Janganlah membujuk aku melepaskan cita. Aku hendak mengabdikan diriku untuk semua, sesungguhnya manusia itu sekeluarga adanya. Tian, Tuhan Yang Maha Esa menugaskan diriku membimbingnya. Usiaku sudah tiga puluh tahun, kemauanku sudah teguh, badanku sedang sehat. Aku menyadari apa yang akan kulakukan.” Nabi Kongzi berkunjung ke negeri Zhou untuk memperdalam sejarah, kebudayaan, peradaban, dan musik karena di sana memiliki pustaka yang lengkap.
Upacara sembahyang kepada Tian merupakan sujud syukur atas segala rahmat dan karunia yang telah kita nikmati. Seorang junzi memuliakan 3 hal, mari kita buka Kitab Lunyu Bab XVI pasal 8, “Nabi bersabda,”Seorang Junzi memuliakan 3 hal, memuliakan Firman Tuhan Yang Maha Esa (Tianming 天 命); memuliakan orang-orang besar (Daren 大 人); memuliakan Sabda para Nabi (Shengren zhi yan 圣人之 訁.)” Dari ayat tersebut maka kita juga harus bersembahyang kepada Nabi Kongzi sebagai Tianzhi Muduo 天 之 木 鐸, genta rohani Tian yang telah mencanangkan dan memberitakan Firman Tian. Nabi Kongzi bukan hanya mengajarkan kebaikan, tetapi juga telah menerapkan ajaran tersebut dalam kehidupan Nabi sendiri, salah satunya ketika sebagai pejabat negara.
Sembahyang kepada Nabi Kongzi sebagai wujud rasa syukur bahwa kita dapat mengenal Firman Tian yang diberitakan Nabi Kongzi sehingga sebagai manusia kita sadar akan tugas dan kewajiban dalam mengemban Firman Tian, merawat, dan mengembangkan watak sejati supaya dapat menjadi manusia Junzi dengan cara meneladani perilaku Nabi Kongzi serta menerapkan sabda Nabi Kongzi dalam kehidupan nyata.
Referensi :
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.— Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.
Tan, Piruluk. 2020. Macam-macam Sembahyang. https://ourakuntansi2.blogspot.com/2020/07/macam-macam-sembahyang.html (diakses tanggal 16 April 2022)
Penulis : Irene Elfrida Sutrisno