ASAL USUL CHENG BENG
Qing Ming festival yang biasa akrab disebut sebagai perayaan Cheng Beng atau ziarah ke makam China merupakan salah satu tradisi Tionghoa yang mungkin umum bagi kita, setiap tanggal 5 april dimana umat masyarakat etnis Tionghoa melaksanakan perayaan dengan pergi berziarah ke makam leluhur atau nenek moyang yang sudah tiada. Cheng Beng itu sendiri merupakan wujud tradisi etnis Tionghoa dengan. Menrut buku yang ditulis oleh Markus (2014,301) menjelaskan sejarah Cheng Beng merupakan kata dalam Bahasa mandarin kata “Cheng” yang berarti cerah dang “Beng” yang berarti terang, yang berarti secara keseluruhan Cheng Beng itu sendiri dikarenakan hal yang berhubungan dengan sinar matahari yang terang benderang menjadi pertandanya musim panas, disitulah terbentuknya Cheng Beng. Di negara China mereka memiliki sebutan Qing Ming. Budaya Cheng Beng terus berkembang di era Dinasti Ming (1368- 1644 M) dengan pendiri yang bernama Zhu Yan Zhang. Dimana kaisar Zhu sangat menghormati orang tuanya. Pada masa pemerintahan Zhu, Zhu lalu memerintah warga untuk membersihkan makam leluhur.
Sumber : https://jakartakita.com/2016/04/02/etnis-tionghoa-rayakan-hari-ceng-beng/
Contoh ilustrasi diatas merupakan perayaan Cheng Beng yang dirayakan di Bangka Belitung dimana kota bangka itu sendiri kaya akan budaya yang dijalankan disana. Keberagaman dan toleransi di Bangka Belitung memang sangat tinggi. Dimana warga negara disana memberi persembahan seperti buah , bakaran , kue – kue, dan juga kertas
Penulis : Aurelia Samella
Referensi :
Syarifah, F. (2019, April 03). Tradisi Cheng Beng Turut Dilestarikan Dalam Bangka Culture Wave 2019. Diakses dari https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3933111/tradisi-cheng-beng-turut-dilestarikan-dalam-bangka-culture-wave-2019
Kumparan. Sejarah Cheng Beng, Ziarah Kubur Warga Keturunan Tionghoa. Diakses dari https://kumparan.com/berita-update/sejarah-cheng-beng-ziarah-kubur-warga-keturunan-tionghoa-1vSlF0JswYy/3