Ming De (3 Desember 2021)

Pada tanggal 3 Desember 2021, KBMK kembali mengadakan kebaktian yang disebut Ming De yang dilaksanakan secara online melalui platform Zoom. Tema Ming De kali ini adalah “Ramalan Ciam Si”. Pada kali ini, KBMK mengundang Ws. Budi Suniarto sebagai pembicara.

Peserta mendengarkan materi tentang Ramalan Ciam Si – apakah masih relevan untuk dilaksanakan pada zaman modern? Pembelajaran pada Ming De kali ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan pelajaran-pelajaran agama Khonghucu.

Ciam Si (Qian Shi dalam bahasa Mandarin) adalah istilah dalam bahasa Hokkien yang memiliki arti secara harfiah “bilah-bilah bambu syair”. Ritual Ciam Si sudah ada sejak zaman dahulu kala dan merupakan upaya para umat untuk mencari jawaban melalui bimbingan para Suci; dimana hasil yang dapat diperoleh dari Ciam Si berupa syair yang dapat interpretasikan menjadi prediksi yang rakhmat (dalam kata lain, disetujui oleh para Suci) atau nahas (tidak disarankan). Namun, apakah Ciam Si bagian dari budaya? Atau Agama? Ws. Budi kembali menjelaskan bahwa ritual Ciam Si sebenarnya adalah bagian dari Agama Khonghucu, dimana ritual Ciam Si hanya boleh dilakukan jika kita memiliki iman. Jika dilakukan tanpa iman, ritual Ciam Si tidak akan berguna. Statement tersebut dilandaskan dengan ayat dari kitab Tengah Sempurna Bab 24 pasal 2.

 

Oleh karena itu, sebagai umat Khonghucu, ritual Ciam Si boleh dilakukan asalkan memiliki iman. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengambil ramalan Ciam Si.

  • Siapkan pertanyaan (pertanyaan harus penting, tidak boleh masalah sepele yang sudah memiliki jawaban jelas)
  • Menuju ke nabi/Suci yang ingin ditanya, kemudian berdoa dengan dupa untuk meminta jawaban melalui Ciam Si (sebutkan nama, pertanyaan, dan ucapan izin)
  • Mengambil poapoe, dekapkan ke hati, dan meminta izin kembali. Jika poapoe berhasil, lanjutkan Ciam Si. Jika tidak, tanyakan ke nabi/Suci lain atau berhenti.
  • Mengambil gelas berisi bilah-bilah bambu dan mengocoknya hingga sebuah bilah keluar dari gelas.
  • Menaruh bilah di altar, kemudian bertanya kembali dengan poapoe. Jika poapoe berhasil, maka bilah tersebut adalah jawabannya.
  • Melihat nomor yang ada bilah bambu.
  • Membaca dan menginterpretasikan syair yang ada pada nomor itu.

Peserta yang mengikuti Ming De berantusias dan menyimak dengan baik materi yang telah disampaikan. Ming De kali ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan doa penutup.