Festival Pertengahan Musim Gugur
Penulis: Jessica Jodis
Festival Pertengahan Musim Gugur (中秋节), atau yang biasa disebut Festival Kue Bulan adalah salah satu hari raya terbesar dalam agama Khonghucu. Festival ini jatuh pada tanggal 15 bulan ke-8 pada penanggalan China. Setiap tahunnya, para umat Khonghucu di seluruh dunia merayakan festival ini dengan meriah. Biasanya festival ini dirayakan dengan memakan kue bulan, dan seluruh keluarga berkumpul bersama untuk makan malam (Ko Ciat).
Pada zaman sekarang, Festival Pertengahan Musim Gugur dirayakan sebagai acara untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, arti dari festival ini telah lama berubah dari arti yang ditujukan pada zaman dahulu. Lebih dari 3000 tahun yang lalu, Festival Pertengahan Musim Gugur digunakan oleh para raja Dinasti Zhou (1045-221 SM) untuk bersembahyang kepada bulan. Tujuannya untuk berterima kasih atas hasil panen dan meminta hasil panen yang melimpah untuk tahun kedepannya. Lambat-laun, festival ini menjadi semakin populer di kalangan para petinggi, kemudian mulai dirayakan oleh rakyat.
Festival Pertengahan Musim Gugur adalah sebuah festival yang kaya akan tradisi dan sejarah. Apakah yang biasanya dilakukan saat memperingati Festival Pertengahan Musim Gugur?
Bersembahyang kepada Dewi Bulan – Sebuah tradisi yang semakin menghilang
Secara tradisional, upacara sembahyang pada Festival Pertengahan Musim Gugur hanya dilakukan oleh para wanita. Pada festival ini, setiap rumah menyalakan dupa, lalu menyajikan buah-buahan dan makanan berbentuk bulat untuk Dewi Bulan. Berdasarkan mitologi Chang’e, Dewi Bulan dipercayai sebagai simbol cinta, pelindung anak-anak, dan penyatuan kembali (reuni). Oleh karena itu, festival ini digunakan untuk meminta keberuntungan dalam keluarga.
Wanita yang sudah menikah berdoa untuk keharmonisan keluarga, kesehatan, dan keamanan bagi anak-anaknya. Wanita yang baru menikah berdoa untuk mendapatkan keturunan; wanita yang belum menikah berdoa untuk mendapatkan jodoh. Setelah bersembahyang, makanan yang dipersembahkan kepada Dewi Bulan dimakan bersama dengan keluarga, aktivitas ini melambangkan reuni keluarga.
Jangan Cuma Makan Kue Bulan!
Kue bulan adalah sebuah tradisi yang ditambahkan pada Dinasti Yuan (1271-1368). Di saat itu, para rakyat Han ingin memberontak dari kekuasaan Mongol. Konselor militer tentara perlawanan rakyat Han, Liu Bowen, mengutus para tentara untuk menyebarkan rumor tentang sebuah penyakit mematikan di musim dingin yang hanya bisa disembuhkan dengan memakan kue bulan. Setelah itu, seluruh kue bulan yang dijual disisipkan dengan selembar kertas yang bertuliskan “Pemberontakan, pada malam Festival Pertengahan Musim Gugur”. Sebagai akibatnya, seluruh rakyat membeli kue bulan dan menerima pesan tersebut. Akhirnya, pemberontakan terhadap kekuasaan Mongol berhasil dilaksanakan.
Sejak kejadian itulah kue bulan menjadi bagian dari tradisi Festival Pertengahan Musim Gugur. Namun, memakan kue bulan bukanlah pokok dari festival ini. Inti dari perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur adalah untuk berterima kasih dan membangun hubungan yang baik dengan keluarga. Oleh karena itu, gunakanlah kesempatan ini untuk mengingat keluarga dan rayakanlah festival ini dengan hati yang berterima kasih.
Sumber:
Jiang, F. (2021). Mid-autumn Festival. Mid-Autumn Festival: Origins, Celebrations, Greetings, Mooncakes & Lantern Carnivals. https://www.chinahighlights.com/festivals/mid-autumn-festival.htm.
Jiang, F. (2021). Origins and history of china’s Mid-autumn Festival. Origins and History of China’s Mid-Autumn Festival (3000 Years’ Development). https://www.chinahighlights.com/festivals/mid-autumn-festival-history-origin.htm.
Monica, S. (2020). Makanan ini Sudah Jadi tradisi TIONGHOA, INI SEJARAH Dibalik Kue Bulan – HALAMAN 2. Halaman 2 – Sonora.id. https://www.sonora.id/read/422362461/makanan-ini-sudah-jadi-tradisi-tionghoa-ini-sejarah-dibalik-kue-bulan?page=2.
The worshipping of “LADY Moon” in Mid-autumn Festival. (n.d.). https://www.chinadaily.com.cn/m/hubei/gov/2011-12/23/content_14583260.htm.