Perbedaan dan Persamaan Antara Sembahyang Jing He Ping / Jing Hao Peng You / King Hoo Ping dan Sembahyang Arwah umum / Sembahyang Rebutan
Terdapat sedikit perbedaan maupun persamaan antara sembahyang Jing He Ping dan sembahyang rebutan / sembahyang bagi arwah umum.
Persamaann antara sembahyang Jing He Ping dengan sembayang rebutan adalah kedua macam sembahyang ini (Jing He Ping dan Rebutan) dilakukan oleh umat Khonghucu pada hari yang sama, tetapi ada juga umat Khonghucu yang melakukan sembahyang Jing He Ping 1 hari sebelum sembahyang rebutan. Mereka percaya bila dilakukan saat sembahyang rebutan, dikuatirkan arwah-arwah yang tidak dikenal ataupun tidak diundang ikut datang. Kedua macam upacara sembahyang ini adalah upacara sembahyang untuk mendoakan arwah-arwah yang telah tidak disembahyangi oleh keturunannya.
Sedangkan perbedaan antara sembahyang Jing He Ping dengan sembayang rebutan adalah sembahyang Jing He Ping / Jing Hao Peng You, sesuai dengan namanya, adalah sembahyang kepada arwah teman baik atau sanak saudara yang tidak disembahyangi oleh keturunan mereka, sedangkan sembahyang rebutan atau sembahyang kepada arwah umum adalah sembahyang kepada arwah-arwah yang terlantar karena tidak disembahyangi oleh keturunannya (tidak dikenal secara spesifik oleh yang menyembahyangi).
Selain itu, biasanya sembahyang rebutan diselenggarakan di kelenteng atau kong miao sedangkan sembahyang Jing He Ping biasanya diadakan di rumah masing-masing. Namun kebiasaan ini (sembahyang Jing He Ping di rumah) akhir-akhir ini mulai berubah (meski masih banyak yang tetap melakukannya di rumah) dengan melakukannya di kelenteng. Mereka yang melakukannya di kelenteng pada umumnya karena alasan kepraktisan dan merasa lebih mantap bila yang menaikkan doa kepada arwah yang dituju adalah seorang rokhaniwan.
Mengapa sembahyang Jing He Ping dan sembahyang rebutan diadakan pada bulan 7 Kongli / Kongzi li / Imlek ?
Di dalam Kitab Yi Jing / Yak King / I Ching / Kitab perubahan, bulan 7 kongzi li ini disimbolkan / terwakili pada hexagram nomor 12. Bila mengamati perpaduan trigram / Gua yang membentuk hexagram 12 ini, maka akan tampak bahwa Qian dan Kun bergerak saling menjauhi. Tersurat dalam Sabda dan Babaran, Langit dan bumi tidak berjalin, hilangnya hubungan antara langit dan bumi . Karena Qian yang mengandung sifat Yang dan Kun yang mengandung sifat Yin saling menjauhi, tiada jalinan, terjadi kekosongan, maka tiada keharmonisan, sehingga timbul kekacauan yang berarti hambatan.
Dengan kata lain, bulan 7 Kongzi li ini, disebut sebagai bulan kosong, yaitu saat dimana sifat Yin dan Yang pada bumi melemah pada titik yang paling nadir / ekstrim.
Hal ini menyebabkan pembatas antara alam Yin (non fisik) dan alam Yang (alam fisik / duniawi) menjadi tidak jelas / tegas batasannya, berada pada titik yang paling lemah.
Unsur-unsur Yin (arwah) ini menjadi bebas berkeliaran di alam Yang / alam duniawi.
Maka, pada bulan 7 Kongzi li ini umat Khonghucu mengadakan upacara sembahyang bagi arwah-arwah yang terlantar, yang tidak mendapat perhatian dari keluarga atau keturunannnya, yang menderita ini, dengan harapan arwah-arwah ini menjadi tenang, tidak sampai mengganggu kehidupan manusia. Dan akhirnya arwah-arwah ini perlahan-lahan mampu melepas segala ikatan dan keinginan duniawi sehingga rohnya dapat kembali kepada Tian.
Sumber: http://confucius-follower.blogspot.co.id/2015/05/makna-sembahyang-jing-he-ping-jing-hao.html