Ritual Keagamaan Agama Khonghucu

 

Indonesia merupakan Negara yang memiliki bermacam-macam suku, bangsa, ras, budaya, dan agama. Di Indonesia terdapat enam Agama resmi, yaitu agama Kristen, Katolik, Hindu, Khonghucu, Budha, dan Islam. Di setiap agama tersebut pasti memiliki ritual keagamaan dan kepercyaannya sendiri-sendiri yang berbeda-beda sesuai dengan tuntunan iman dan ajaran agama dari setiap masing-masing agama tersebut. Agama Khonghucu tidak hanya mengajarkan kepada penganutnya bagaimana seseorng berbakti  kepada Tian (Tuhan Yang Maha Esa) atau Nabi saja, melainkan lebih menekankan bakti kepada kedua orang tua dan aksi nyata di dalam kehidupan sehari-hari. Agama Konghucu juga mengajarkan tata cara melakukan ibadah kepada Tian, Nabi, orang-orang suci, leluhur dan lain-lain.

Dalam ritual peribadatan Agama Konghucu memiliki makna dan tujuan yang berbeda-beda, karena ada beberapa jenis peribadahan Agama Konghucu, diantaranya adalah:

  1. Sembahyang Malaukat Dapur (tanggal 24 bulan 12 Imlek).
  2. Sembahyang Arwah Leluhur (tanggal 29 bulan 12 Imlek).
    Agama Khonghucu sangat menekankan laku bakti, oleh karena itu biarpun leluhur sudah meninggalkan kita sudah lama, tetap harus disembahyangi dan merupakan wujud bakti kita kepada leluhur.
  3. Sembahyang Tahun Baru Imlek (tanggal 1 bulan 1 Imlek).
    Bagi Agama Khonghucu, imlek bukan hanya perayaan yang biasa, melainkan peribadahan memiliki makna yang mendalam sehingga dapat lebih baik lagi ke depan dalam menjalani kehidupan.
  4. Sembayang kepada Tuhan Yang Maha Esa (tanggal 8 bulan 1 Imlek).
    Sebelumnya dilakukan dengan menyucikan diri (cia cai), kemudian pada hari tersebut menyiapkan altar, khusus bersembayang kepada Tuhan YME. Atau bisa juga dilakukan di tempat ibadah Agama Khonghucu.
  5. Cap Go Meh (tanggal 15 bulan 1 Imlek).
    Upacara tersebut dengan bersembayang kepada Tuhan untuk mengucapkan terimakasih dan memulai kehidupan baru.
  6. Cing Bing ( 5 April) (bulan 3 imlek).
    Dilakukan dengan membersihkan makam, menata makam yang rusak, dan bersembahyang. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud bakti kita kepada leluhur ataupun orang tua yang elah berpulang ke kharibaan Tuhan.
  7. Duan Yang (Tanggal 5 Bulan 5 Imlek).
    Pada saat itu matahari, bulan dan Bumi, posisinya membentuk sudut 90 derajat, sebagai hari yang dipandang mempunyai daya alam yang luar biasa. Hal tersebut juga merupakan upacara peringatan kematian Kut Gwan (perdana menteri Negeri Chu yang berlaku jujur dan memegang teguh atas pendiriannya pada zaman Chan Kuo (300 SM)).
  8. Sembayang arwah umum (Tanggal 15 Bulan 7 Imlek).
    Upacara ini ditujukan kepada arwah yang tidak disembayangi oleh keluarganya, sehingga arwahnya bisa tenang dan Pei Tian (bersatu kembali dengan Tian).
  9. Sembayang Tiong Jiu (tanggal 15 Bulan 8 imlek).
    Sembayang terhadap Tuhan karena berkah yang diberikan kepada manusia.
  10. Tangcik / Sembayang Ronde (tanggal 22 Desember).
    Sembayang puncak musim dingin. Pada hari tersebut juga diperingati sebagai hari genta rohani. Pada hari itu Nabi Khongcu mulai melakukan perjalanan mengajarkan ajaran agamanya selama 14 Tahun.
  11. Sembahyang Yak (King Thi Kong) (Tanggal 8 bln 1 Imlek).
    Sembahyang kepada Tuhan, menyampaikan pengharapan / permohonan agar di tahun yang baru (akan berjalan), Tian berkenan melimpahkan berkah, rahmat serta perlindungan agar tahun ini dapat dilalui atau dijalani dengan baik.

Penanggalan yang dipakai oleh Agama Khonghucu untuk mengatur persembayangan yang di buat oleh Nabi Khongcu. Nabi Khongcu mengambil sumbernya dari penangalan dinasti Sia (2200 SM) yang sudah di tata kembali oleh Nabi Khongcu.

 Referensi: http://vincentspirit.blogspot.co.id/2012/05/agama-khong-hu-cu-upacara-dan-hari.html

Clarissa Pramesti