Kongzi Li – Penanggalan Khonghucu 孔 子 曆
歐 陽 子 文
Oleh: Bratayana Ongkowijaya, SE, XDS
Wei De Dong Tian (惟 德 動 天) !
Sistem penanggalan lazimnya terkait dengan suatu kepercayaan atau keyakinan (agama), karena memang penanggalan diadakan untuk memberikan pegangan bagi umat beragama, utamanya dalam melakukan ritual atau persembahyangan (ibadah) seperti yang dituntunkan dalam kitab sucinya sebagai panggilan iman.
Ada tiga sistem penanggalan yang dikenal, yakni; yang pertama adalah Lunar (bulan) system (penanggalan Hijriah, satu tahunnya 354 hari), yang kedua Solar (matahari) sytem, (penanggalan Masehi, satu tahunnya 365 ¼ hari). Selisih inilah yang menyebabkan hari raya Idul Fitri setiap tahunnya maju 11 hari dibandingkan penanggalan Masehi. Yang ketiga Luni-solar system, merupakan gabungan dari kedua system diatas (penanggalan Pertanian, 農 曆 – Nong Li; yang kemudian hari dikenal sebagai penanggalan Khonghucu, 孔 子 曆 – Kongzi li). Dimana selisih hari dari kedua system itu dikonversikan dengan apa yang disebut bulan kabisat (閏 月 – Run Yue) dengan perhitungan setiap (siklus) 19 tahun dilakukan penyesuaian (disisipkan bulan kabisat) sebanyak 7 kali. (19 X 11 = 209 equivalen dengan 7 bulan). Dengan demikian, hari raya Tahun Baru penanggalan Khonghucu, 孔 子 曆 – Kongzi li, setiap tahunnya jatuh antara 20/21 Januari (大 寒 – da han) – 18/19 Pebruari (雨 水 – yu shui). (karena perhitungan tertentu dengan adanya bulan kabisat sebanyak 7 kali dalam 19 tahun). Perhitungan ini, sesuai dengan二 十 四 節 氣 – er shi si jie qi (twenty-four solar terms).
帝 曰 : 咨 ,汝 羲 暨 和 !
朞 三 百 有 六 旬 有 六 日 ,以 閏 月 ,定 四 時 成 歲 。
允 釐 百 工 ,庶 績 咸 熙 。
Baginda (Yao) bersabda, “O ! kamu, Xi dan He, camkan, setahun itu ada 366 hari”;
Dengan mengingat adanya bulan kabisat, tetapkanlah ke empat musim dalam setahun.
Aturlah beratus pekerja itu sehingga semua pekerjaan sepanjang tahun terselenggara baik.
(唐 書 – 堯 典 ; Tang Shu – Yao Dian)
Penyebutan penanggalan Yinli atau Imlek (陰 曆) untuk penanggalan Khonghucu, sebenarnya salah kaprah. Karena Yinli atau Imlek (陰 曆) menunjuk pada Lunar system sedang untuk Solar system disebut Yangli atau Yanglek (陽 曆), maka untuk penyebutan penanggalan Khonghucu, 孔 子 曆 – Kongzi li yang merupakan gabungan dari Lunar system dengan Solar system (Luni-solar system) seharusnya Yinyangli / Imyanglek (陰 陽 曆).
Kenapa disebut penanggalan Khonghucu, 孔 子 曆 – Kongzi li ?
System penanggalan ini mempunyai sejarah yang panjang dan unik, sejak pertama kali dibuat (era黃 帝 – Huang Di; 2698 s.M – 2598 s.M), penentuan Tahun Baru nya mengalami perubahan dari satu dinasti ke dinasti yang lain.
Nabi Khongcu (孔 子 ; 551 s.M – 479 s.M) yang hidup pada jaman 春 秋 – Chun Qiu akhir era dinasti周 – Zhou (1122 s.M – 255 s.M), menyerukan untuk menggunakan penanggalan dinasti 夏 – Xia (2205 s.M – 1766 s.M) karena Nabi Khongcu melihat bahwa penentuan Tahun Baru seyogyanya dikaitkan dengan ketepatan perhitungan musim yang juga merupakan aspek kultural-filosofis dimana akan memudahkan rakyat dalam bercocok-tanam, hal ini mengingat pula begitu pentingnya aspek ketepatan musim tanam, diawal musim semi bagi masyarakat agraris, yang menumpukan hidupnya dengan bersawah-ladang. Yang mana hasilnya untuk memenuhi kebutuhan pokok umat manusia. Dan mereka adalah rakyat berbagai bangsa, berabad-abad sehingga sekarang. Inilah Wahyu Tian (天 賜 – Tian Ci) yang diturunkan bagi kesejahteraan insan ciptaan-Nya melalui Nabi Khongcu.
子 曰 :行 夏 之 時 。
Nabi (Khongcu) bersabda : “Pakailah penanggalan Dinasti Xia.”
(論 語 – Lun Yu XV: 11)
Pada saat itu, penguasa belum atau tidak memperhatikan sabda Nabi Khongcu tersebut (hanya raja yang mempunyai kewenangan untuk menetapkan system penanggalan dengan Tahun Baru nya). Namun Tian berkehendak lain, pada jaman dinasti 漢 – Han, raja ke VI; 漢 武 帝 – Han Wu Di, pada tahun 104 s.M, mencanangkan penggunaan system penanggalan seperti yang di sabdakan nabi Khongcu. Dan awal tahunnya ditentukan dengan menggunakan tahun kelahiran nabi Khongcu (551 s.M). Itulah sebabnya perhitungan penanggalan Khonghucu, 孔 子 曆 – Kongzi li, kini menunjuk angka 2568 tahun (551 s.M + 2017 M). Sejak itu, penggunaan system penanggalan ini sampai sekarang tidak pernah berubah lagi. Seandainya漢 武 帝 – Han Wu Di tidak mencanangkan system penanggalan seperti yang di-sabda-kan nabi Khongcu, maka orang tidak akan pernah tahu apa yang terjadi (menggunakan system yang mana dan kapan penentuan tahun barunya). Karena orang menggunakan system penanggalan seperti yang dicanangkan oleh 漢 武 帝 – Han Wu Di yang menyumber dari sabda nabi Khongcu, maka system penanggalan yang digunakan sekarang ini disebut penanggalan Khonghucu, 孔 子 曆 – Kongzi li.
Dalam buku : A History of Chinese Philosophy, Fung Yu Lan menyebut ;
‘Confucius as a Creator Through Being a Transmiter’
(nabi Kongcu sebagai seorang pencipta lewat karya meneruskan)
Makna filosofis Tahun Baru bagi umat Khonghucu
Berbicara mengenai makna Tahun Baru, apanya yang baru? Iman Khonghucu menegaskan: ‘Baru’ (新 – Xin) mempunyai demensi yang bisa berarti : ‘Awal atau Pada-mulanya’ bertujuan memperbaiki (memperbaharui), bermaksud selalu ‘Baharu’, dengan artian : agar ‘lebih baik dan lebih baik lagi’.
苟 日 新 , 日 日 新 , 又 日 新 .
“Bila suatu hari dapat membaharui diri,
perbaharuilah terus tiap hari dan jagalah agar baharu selama-lamanya!”
(大 學 – Thai Hak II: 1)
Dimanakah konteks relevansi akan nilai religi dalam setiap tahun baru?
Kalau dihubungkan dengan konsep imani ‘天 – Tian (Tuhan atau Sang Khalik)’, ‘地 – Di (Bumi atau Sarana)’ dan ‘人 – Ren (Manusia)’ dalam 儒 教 – Ru Jiao (agama Khonghucu), maka ada makna yang tersirat dalam hubungan ini;
- Bukankah Dia sang khalik menjadi ‘終 始 – Zhong Shi’ (PrimaCausa-CausaFinalis) semesta dan turunannya berarti ada awal dan akhir? Dimana orang mau mengawali dan kapan akan mengakhiri? Ini semua berada pada ‘titik’ relatif imagi manusia.
Maka tahun baru, senantiasa berarti ‘kesempatan baru’ (新 的 機 會 – Xin De Ji Hui) - Bukankah bumi menjadi ‘sarana’ yang menyediakan semua? Hanya mungkin ada yang ‘salah’ dalam mengelolanya. Orang mau ‘mencari’ atau men ‘sia-sia’ kannya, Bumi tetap menyediakan ‘harapan’ bagi insan beriman.
Maka tahun baru, selalu merupakan ‘harapan baru’ (新 的 希 望 – Xin De Xi Wang) - Bukankah manusia adalah ciptaanNya, yang ter ‘mulia’, mengapa manusia tak berdaya- usaha dan ulet bekerja? manusia seharusnya dengan Iman dan Taqwa berupaya selaras (bahagia) didalam Jalan SuciNya (樂 天 – Le Tian).
Maka tahun baru, adalah sebuah ‘perjuangan baru’ (新 的 挑 戰 – Xin De Tiao Zhan)
天– Tian ; Tuhan / Sang Khalik memberi Kesempatan,
地– Di ; Bumi / Sarana menyediakan Harapan,
人– Ren ; Manusia harus Berusaha !
Dari uraian diatas, jelas dan tegaslah bahwa apa yang dimaksud dengan penyebutan ‘kaprah’ penanggalan Yinli atau Imlek (陰 曆), yang benar dan seharusnya adalah disebut penanggalan Khonghucu, 孔 子 曆 – Kongzi li. Dan itu bukan sekedar tradisi yang tanpa bersumber kepada Kitab Suci (Khonghucu) yang diwahyukan Tian, Tuhan Sang Khalik. Lebih-lebih dari anggapan sekedar sebagai ‘tahun baru nya kaum Tionghoa’ belaka, ataupun hanya suatu ‘perayaan’ yang diwujudkan dengan segala bentuk ‘eurofianya’. Melainkan memuat ‘Makna Suci’ sebagai ‘Panggilan Ibadah’ yang luhur dan mulia bagi umat yang mengimaninya. Dan ini semua bukannya tanpa ‘apa’ dan ‘mengapa’ . . . Shanzai (善 哉) !
Sumber: http://spocjournal.com/religi/587-kongzi-li-penanggalan-khonghucu.html