Audit Through The Computer: Keunggulan, Kelemahan, dan Kapan Menggunakannya

Ketika auditor telah sampai pada fase control testing dalam kegiatan audit suatu sistem informasi, auditor harus memilih apakah akan menggunakan pendekatan audit through the computer atau audit around the computer. Adanya dua metode ini muncul karena ada perdebatan mengenai seberapa banyak pengetahuan teknis yang seorang audit harus miliki ketika akan mengaudit sistem informasi. Audit through the computer mengatakan bahwa seorang auditor harus mengevaluasi dan memeriksa sistem komputer secara menyeluruh untuk melakukan audit. Sebaliknya, audit around the computer mengatakan bahwa seorang auditor hanya perlu memiliki pengetahuan sedikit mengenai sistem komputer, karena auditor hanya perlu mengevaluasi dengan mengecek input dan output dari sistem saja. Dalam artikel kali ini, penulis akan menjelaskan mengenai audit through the computer.

Audit through the computer, atau dalam bahasa Indonesia berarti “auditing melalui komputer”, adalah pendekatan audit berbasis komputer dimana auditor melakukan pemeriksaan langsung terhadap program dan file komputer dengan menggunakan software bantu. Ketika menggunakan pendekatan audit through the computer, terdapat dua hal yang seorang auditor cek yaitu logika proses dan kontrol dalam sistem, serta rekord yang dihasilkan oleh sistem. Apabila sistem komputer yang dicek kompleks, maka seorang auditor harus makin mahir dalam hal-hal teknis, karena audit through the computer juga mengecek sistem komputer tersebut. Karena itulah, seorang auditor ketika melakukan audit through the computer akan merasakan sendiri langkah demi langkah pelaksanaan sistem untuk mengetahui bagaimana sistem bekerja dalam menyelesaikan suatu proses tertentu.

Audit through the computer sendiri dilakukan ketika:

  1. Resiko yang melibatkan sistem komputer tinggi, sehingga auditor harus benar-benar mengecek sistem.
  2. Sistem komputer memproses input dalam jumlah besar, serta menghasilkan output yang besar. Akibatnya, hanya memeriksa input dan output saja (seperti dalam audit around the computer) tidak dapat menghasilkan hasil audit yang maksimal.
  3. Sebagian besar dari sistem kontrol internal berada di dalam komputer, sehingga auditor harus mengecek sistem kontrol secara keseluruhan.
  4. Processing logic di dalam sistem komputer sangat kompleks.
  5. Sering ditemui celah besar ketika auditor menelusuri audit trail, karena pemilik sistem memperhatikan perhitungan cost-benefit ketika membangun sistem.

Keunggulan ketika melakukan audit through the computer:

  1. Auditor memiliki kemampuan besar untuk mengecek sistem komputer secara efektif.
  2. Range dan capability dari tes dapat diperbesar, sehingga auditor dapat merasa lebih yakin dengan hasil tes mereka.
  3. Auditor dapat mengecek kemampuan sistem aplikasi dalam menghadapi perubahan lingkungan.
  4. Auditor dapat memeriksa secara langsung logika pemprosesan dari sistem aplikasi.
  5. Auditor dapat mengetahui kemampuan sistem dalam menangani perubahan dan kemungkinan kehilangan data yang akan terjadi di kemudian hari.

Kelemahan ketika melakukan audit through the computer:

  1. Audit through the computer cenderung mahal dan memakan waktu lama. Terutama karena auditor harus menghabiskan waktu lama untuk memahami cara kerja internal dari sistem aplikasi.
  2. Dalam beberapa kasus, auditor membutuhkan keahlian teknis yang mendalam untuk memahami cara kerja internal dari sistem aplikasi.

Referensi:

  • MEMAHAMI AUDIT SISTEM INFORMASI – Accounting (binus.ac.id)
  • Auditing Through The Computer (kthemani.com)
  • CONDUCTINGANINFORMATIONSYSTEMSAUDIT.doc.docx (live.com)