Audit Sistem Informasi Terhadap Kemajuan Teknologi

Tasya Kamila

2101719724

Sumber Gambar : http://robicomp.com/wp-content/uploads/2017/11/Perkembangan-Teknologi-Informasi-di-Indonesia.jpg

Audit Sistem Informasi adalah sebuah kontrol manajemen dalam sebuah teknologi informasi (TI) yang digunakan untuk menjaga data, integritas data dan beroperasi secara efektif untuk mencapai sebuah tujuan dalam sebuah manajemen organisasi. Audit TI pada umumnya disebut sebagai “Pengolahan Data Otomatis (ADP) Audit”.

Pada saat ini kebutuhan akan informasi semakin meningkat, hal ini didukung dengan adanya manfaat dari informasi tersebut di antaranya adalah untuk pengambilan keputusan terutama berhubungan dengan bisnis. Ditinjau dari definisinya, informasi adalah suatu data yang sudah diolah sehingga menghasilkan sesuatu yang berguna bagi pemakainya. Menurut Wilkinson, dalam pengertian yang luas, informasi adalah intelegensi yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi seseorang yang membutuhkan (Joshep W. Wilkinson, 2000:5).

Untuk bersaing di dunia global perusahaan negeri maupun swasta harus mampu mengaudit sistem informasi secara baik. Dibutuhkan para auditor sistem informasi yang mumpuni dan juga kompeten untuk melindungi, mengolah serta membuat keputusan yang baik dan benar untuk keberlangsungan dan masa depan perusahaan. Tidak hanya melindungi, mengolah serta membuat keputusan saja guna auditor disini untuk melakukan pencegahan terhadap hal-hal yang tidak diingikan seperti mencegah dari data yang hilang, kesalahan dalam menyimpan data serta mencegah dari kebocoran informasi atau program.

Menurut Weber terdapat empat tujuan utama mengapa perlu dilakukannya audit sistem informasi. Seperti untuk mengamankan asset atau aktiva yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup: perangkat keras, perangkat lunak, fasilitas, manusia, file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya. Lalu untuk menjaga integritas data, Integritas data berarti data memiliki atribut: kelengkapan (completeness), sehat dan jujur (soundness), kemurnian (purity), ketelitian (veracity). Lalu juga untuk menjaga efektivitas dari sistem itu sendiri, untuk menilai efektivitas sistem, auditor sistem informasi harus tahu mengenai kebutuhan pengguna sistem atau pihak-pihak pembuat keputusan yang terkait dengan layanan sistem tersebut.  Yang terakhir adalah untuk mencapai efisiensi sumber daya dimana sistem yang berjalan telah menghasilkan output  yang diingikan dan juga sistem yang berjalan telah sesuai dengan apa yang dibutuhkan. (Ron Weber, 1999:115)

 

 

 

Referensi.

Rahayu, Nur. 2018. “Pelaksanaan Audit Berbasis Teknologi Informasi”. Diakses dari http://www.depokpos.com/arsip/2018/05/pelaksanaan-audit-berbasis-teknologi-informasi/ . Pada 1 Juni 2018, pukul 19.55 WIB.

Sari, Ratna. 2015. “Pentingnya Audit Sistem Informasi bagi Organisasi”. Diakses dari https://sis.binus.ac.id/2015/06/24/pentingnya-audit-sistem-informasi-bagi-organisasi/ . Pada 30 Mei 2018, pukul 02.04 WIB

Weber, Ron. 1999. Information Systems Control and Audit. Prentice Hall

Wilkinson, Joseph W. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Erlangga

Yunella, Rindayn Marinda. 2018. “Apa yang dimaksud dengan Audit Teknologi Informasi ?”.  Diakses dari https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-audit-teknologi-informasi/15065 . Pada 1 Juni 2018, pukul 21.43 WIB.

 

 

 

 

 

Tasya Kamila