Memaksimalkan Kesehatan Lewat Last-Mile Delivery Obat dari Gudang ke Pasien
(Sumber: https://dmkcargo.co.id)
Last-mile delivery pada distribusi obat dan produk kesehatan merupakan tahap yang bertanggung jawab untuk mengirimkan produk dari pusat distribusi, gudang, atau apotek ke lokasi akhir, seperti rumah pasien, klinik, atau rumah sakit. Tahap ini seringkali dianggap sebagai tahapan paling menantang dalam rantai distribusi logistik. Proses last-mile delivery ini sangatlah penting karena harus memastikan bahwa obat-obatan dan produk kesehatan tiba tepat waktu, dalam kondisi optimal, khususnya karena obat-obatan memiliki sensitivitas tinggi terhadap waktu, suhu, dan penanganan. Oleh karena itu, manajemen last-mile delivery dalam bidang kesehatan ini menuntut sistem yang terstruktur, real-time monitoring, serta kepatuhan terhadap standar regulasi dan keamanan farmasi.
Beberapa hal utama yang mempengaruhi efisiensi last-mile delivery di sektor kesehatan meliputi biaya pengiriman, waktu tempuh, mode transportasi, adopsi teknologi, serta penyesuaian dengan kompleksitas produk yang didistribusikan. Misalnya, produk farmasi seringkali memerlukan pengiriman dengan suhu terkontrol untuk menjaga kestabilan obat, sehingga penggunaan kendaraan dengan fasilitas pendingin (seperti cooler box) menjadi sangat penting. Beragam perusahaan logistik juga terus berinovasi mengembangkan sistem real-time tracking dan pemetaan rute optimal berbasis teknologi untuk menjamin ketepatan pengiriman serta meminimalisir risiko kerusakan atau kehilangan produk.
Sayangnya, manajemen last-mile delivery khususnya pada distribusi obat dan produk kesehatan ini memiliki berbagai tantangan, seperti kemacetan lalu lintas, keterbatasan infrastruktur, kebutuhan pengiriman cepat untuk produk yang sensitif waktu (misal vaksin atau obat dengan masa kadaluarsa pendek), serta permintaan pengiriman pada lokasi yang sulit dijangkau. Kendala ini dapat menyebabkan biaya operasional meningkat, waktu pengiriman lebih lama, hingga risiko produk tidak sampai dalam kondisi optimal. Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, berbagai strategi seperti penyederhanaan jumlah variasi produk per pengiriman, penggunaan motor untuk area padat kota, atau kendaraan besar untuk daerah terpencil mampu menjadi solusi yang adaptif serta efektif.
Optimalisasi manajemen last-mile delivery dapat dicapai dengan mengintegrasikan teknologi pengelolaan transportasi, sistem informasi supply chain, serta pemantauan kondisi distribusi secara digital. Berbagai metode manajemen ini telah terbukti mampu mengurangi waktu pengiriman, meningkatkan keakuratan manajemen stok, serta meminimalisir risiko obat kadaluarsa atau hilang selama perjalanan. Dengan demikian, efisiensi last-mile delivery bukan hanya berdampak pada kelancaran operasional distribusi, namun juga berperan penting dalam mendukung akses layanan kesehatan masyarakat yang menyeluruh, baik di kota besar maupun di wilayah dengan akses terbatas.
Sumber:
diklatkerja | Analisis Efisiensi Last-Mile Delivery dalam Sektor Kesehatan: Studi Kasus Kaduna State Health Supplies Management Agency (KADSHMA), Nigeria. (n.d.). https://www.diklatkerja.com/blog/analisis-efisiensi-last-mile-delivery-dalam-sektor-kesehatan-studi-kasus-kaduna-state-health-supplies-management-agency-kadshma-nigeria
Mengoptimalkan Supply Chain Farmasi: Meningkatkan Efisiensi melalui Optimalisasi Rute. (2023, November 9). https://mile.app/id/blog/mengoptimalkan-supply-chain
Apa itu last mile delivery? Tantangan dan peluang – GolekTruk.com blog. (2023, October 4). GolekTruk.com Blog. https://golektruk.com/blog/last-mile-delivery-adalah/
Shipperindonesia. (2024, May 27). 5 Strategi Last-Mile Delivery yang Efektif dalam Logistik. Shipper. https://shipper.id/blog/bahasa/logistik/