Perubahan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang Secara Drastis
(Sumber:https://mypertamina.id/kode-spbu-pertamina-inilah-penjelasannya/)
Saat ini, Indonesia sedang mengalami masa sulit minyak dan gas bumi (migas). Industri migas merupakan industri yang sangat penting di era sekarang ini. Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat masyarakat begitu resah dengan keadaan yang sedang terjadi. Telah kita sadari bahwa hidup masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi dalam sehari-harinya, pasti akan selalu membutuhkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi terjadi juga di beberapa negara kawasan ASEAN. Lantas, mengapa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia bisa naik secara drastis? Mengapa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa naik disaat kondisi harga minyak sedang turun?
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio, mengatakan salah satu alasan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa naik adalah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dulu, tidak sesuai dengan nilai keekonomian Indonesia. Selama ini, pemerintah selalu memberikan subsidi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada masyarakat agar daya beli masyarakat tidak mengeluarkan pengeluaran yang besar. Di samping itu, Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia menjelaskan bahwa walaupun Indonesia terus mengalami penurunan harga ICP (Indonesia Crude Price) menjadi US$ 90, tetapi subsidi masih tetap besar. Pemerintah akan selalu memantau perkembangan ICP (Indonesia Crude Price). Selain itu, subsidi yang tadinya dipakai untuk meringankan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), malah dipakai untuk bantuan sosial kepada masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) secara drastis memang jelas alasannya. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ini mengundang banyak sekali kontra dari masyarakat. Pemerintah juga terus mengatur strategi yang baik agar masyarakat tidak mengeluarkan pengeluaran yang besar. Saat ini, harga Pertalite berubah menjadi Rp10.000/liter dari Rp7.650/liter. Sementara itu, harga Solar subsidi menjadi Rp6.800/liter dari Rp5.150/liter. Kemudian, harga Pertamax menjadi Rp14.500/liter dari Rp12.500/liter.
Sumber:
Bestari, N. P. (2022). Kenapa Harga BBM Naik Saat Harga Minyak Turun Bu Sri Mulyani? CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20220904070024-4-369097/kenapa-harga-bbm-naik-saat-harga-minyak-turun-bu-sri-mulyani
CNN, T. (2022). Kemenkeu Ungkap Alasan Harga BBM Naik saat Harga Minyak Lompat. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220404133439-532-779964/kemenkeu-ungkap-alasan-harga-bbm-naik-saat-harga-minyak-lompat