Digitalisasi Pabrik Kalbe Morinaga Indonesia

(Sumber: morinagaplatinum.com)

Dunia telah memasuki era perkembangan industri 4.0 sejak beberapa tahun silam. Sebagai respons dari perkembangan ini, pemerintah Indonesia menggalangkan program “Making Indonesia 4.0” pada tahun 2018. Program ini bertujuan untuk meningkatkan investasi dan produktivitas industri Indonesia agar tetap dapat bersaing di tengah trend digitalisasi yang sedang melanda. Pemerintah kemudian menggunakan INDI 4.0 (Indonesia Industry 4.0 Readiness Index) sebagai alat untuk mengukur kesiapan sektor-sektor industri Indonesia untuk bertransformasi menuju industri digital. Perusahaan-perusahaan yang menerima INDI 4.0 diharapkan dapat menjadi lighthouse atau contoh bagi perusahaan/industri manufaktur yang lain dalam penerapan Industri 4.0.

Pada penerimaan penghargaan INDI 4.0 tahun 2020 silam, ada 13 perusahaan manufaktur yang terpilih, salah satunya adalah PT Kalbe Morinaga Indonesia. Perusahaan joint venture dari Kalbe Group dan Morinaga Milk Industry Co., Ltd. ini telah memenuhi lima pilar INDI 4.0 yaitu, manajemen dan organisasi, orang dan budaya, produk dan layanan, teknologi, serta operasi pabrik melalui peta rancangan transformasi teknologi mereka. Rancangan transformasi PT KMI disebut sebagai Total Productive Maintenance (TPM) yang diharapkan dapat menekan biaya produksi, menguatkan lini produksi, dan menghasilkan profit yang tinggi. Sejak tahun 2014, fasilitas produksi PT KMI yang berada di Cengkareng telah dipersiapkan untuk memasuki tahapan excellent manufacturing dan menjadi smart factory sesuai dengan rencana pada TPM. 

Demi mencapai rencana tersebut, perusahaan yang juga hadir dalam Hannover Messe 2021 ini memperkenalkan ekosistem digital untuk meningkatkan produktivitas karyawannya dengan menggantikan proses kerja manual ke otonom yang dinamakan KMI Smart Integrated System (KISS). Dengan ini, perusahaan berupaya menghilangkan hambatan dan meminimalisir kerugian untuk mencapai proses produksi yang efisien serta biaya yang optimal. PT KMI juga melakukan upskilling dan reskilling karyawannya untuk lebih mendorong budaya digital yang lebih kuat.

PT KMI juga menerapkan smart enterprise sebagai lanjutan dari transformasi smart factory pada tingkat korporasi. Fase ini mencakup transformasi pabrik sehingga memiliki beberapa fungsi. Pabrik kemudian akan menjadi tempat research and development (R&D) melalui future lab, kreasi bersama pelanggan (customer co-creation), dan pemasok cerdas (smart suppliers). Sistem produksi di pabrik kemudian ditingkatkan menuju skala yang lebih besar dengan mengintegrasi seluruh rantai pasok. 

PT KMI yang telah memulai transformasinya sejak tahun 2014 secara stabil mengalami peningkatan pada aspek-aspek produksinya hingga dinobatkan sebagai peraih INDI 4.0 pada tahun 2020 silam. Semenjak itu, Kalbe Morinaga Indonesia telah menjadi lighthouse penerapan industri 4.0 untuk perusahaan-perusahaan lain di Indonesia. Harapannya, PT KMI dapat membantu memajukan program “Making Indonesia 4.0” demi meningkatkan daya saing industri Indonesai di mata dunia.

Sumber:

Cahyadi, I. R. (2020, November 26). 13 Perusahaan Raih Penghargaan INDI 4.0 Tahun 2020 dari Kemenperin. Retrieved from beritasatu.com: https://www.beritasatu.com/ekonomi/702809/13-perusahaan-raih-penghargaan-indi-40-tahun-2020-dari-kemperin

Cahyoputra, L. A. (2021, April 22). Kalbe Morinaga Terapkan Smart Factory 4.0. Retrieved from investor.id: https://investor.id/business/245643/kalbe-morinaga-terapkan-smart-factory-40

Vania Monica Hirawan