Peran Industri Kecil Menengah (IKM) dalam Mengurangi Kerusakan Lingkungan Alam Sekitar

(Sumber: https://pasardana.id/news/2019/7/9/kementerian-perindustrian-ikm-punya-peran-penting-untuk-pertumbuhan-ekonomi-bangsa/)

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian industri adalah kegiatan memproses ataupun mengolah barang menggunakan peralatan dan perangkat tertentu. Industri tidak selamanya berlangsung di dalam pabrik dan menghasilkan produk dalam jumlah besar. Terdapat juga Industri Kecil Menengah (IKM) yang mempekerjakan tenaga kerja paling banyak 15–20 orang dan memiliki nilai investasi dalam rangka Rp1.000.000.000,00. Dampak positif yang didapatkan dari Industri Kecil Menengah (IKM) adalah memperluas lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, memperbesar kegunaan bahan baku dalam negeri, dan menghasilkan aneka barang yang bermanfaat. Saat ini, Industri Kecil Menengah (IKM) lebih unggul karena sektor ini mengelola jenis industri yang berskala kecil dengan konsep seperti rumah tangga dan cocok sebagai lapangan kerja masyarakat yang berekonomi menengah ke bawah. 

Dijabarkan lebih panjang, Industri Kecil Menengah (IKM) memiliki banyak sekali dampak positif dan strategi yang baik untuk memanfaatkan sektor industri kecil. Penyebab Industri Kecil Menengah (IKM) dapat bertahan di masa-masa krisis seperti pandemi sekarang adalah sektor ini tidak memerlukan dana dari luar negeri seperti apa yang biasa industri besar lakukan. Industri Kecil Menengah (IKM) juga memanfaatkan kreativitas mereka sendiri. Inilah alasan mengapa mereka tidak memerlukan pasokan dana dari luar negeri. Sektor ini juga tidak bergantung terhadap persediaan bahan baku yang didapatkannya secara impor. Dengan sektor ini memanfaatkan bahan baku yang diambil dari sumber daya alam Indonesia, Industri Kecil Menengah (IKM) berperan penting dalam pemanfaatan sumber daya alam Indonesia. Biasanya, sektor ini mengandalkan bahan baku sederhana yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari.

Dengan menggunakan bahan baku yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kemungkinan Industri Kecil Menengah (IKM) memakai bahan baku yang berbahan dasar kimia sangat kecil. Seperti yang sudah diketahui, bahan dasar kimia sangat berperan buruk terhadap lingkungan alam. Sudah banyak kasus kematian manusia yang diakibatkan mereka terpapar oleh limbah kimia. Sektor yang sering membuang bahan kimia sembarangan adalah industri yang memiliki pabrik-pabrik besar. Walaupun Industri Kecil Menengah (IKM) jarang menggunakan bahan dasar kimia, tetap ada kemungkinan untuk mereka memakai bahan tersebut. Namun, karena para tenaga kerja memiliki kreativitas yang tinggi, mereka menggunakan teknik recycle yang berarti mendaur ulang bahan tersebut bersama bahan baku lainnya. Setelah mendaur ulang bahan-bahan tersebut, hasil jadi dapat menjadi produk yang bisa dijual kembali secara layak. 

Berdasarkan hal tersebut, terbukti sektor Industri Kecil Menengah (IKM) memang bisa membantu dalam mengurangi kerusakan pada lingkungan alam sekitar. Dengan minimnya penggunaan bahan kimia yang mereka gunakan dan kreativitas para tenaga kerja yang mereka pakai untuk mendaur ulang bahan baku sisa, dapat membuat Industri Kecil Manusia (IKM) menjadi maju. Terlebih, semua bahan baku sisa diolah kembali dan menjadi produk yang kualitasnya tak kalah bagus dengan produk lainnya. Diketahui sektor Industri Kecil Menengah (IKM) saat ini sedang naik karena keramahannya terhadap lingkungan maupun manusia. Semoga dengan banyaknya Industri Kecil Menengah (IKM) yang berdiri, kerusakan lingkungan alam yang disebabkan oleh industri bisa berkurang. 

Sumber:

Rafinska, K. (n.d.). No Title. Online-Pajak.Com. Retrieved March 10, 2022, from https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/ikm

Ratnasari, A., & Kirwani. (2013). Peranan Industri Kecil Menengah (IKM) Dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Ponorogo. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 1(3), 1–17. 

Shabrina Sepvina Putri Zulia