Bertahankah Bisnis Online di Era Pandemi?
Sumber : Jurnal Manajemen dan Bisnis
Rantai Pasokan Selama Pandemi
Bisnis online di Indonesia meningkatkan volume transaksi dengan semakin banyak orang yang melakukan pemindahan fisik di tengah maraknya virus COVID-19 saat ini. Otoritas publik juga mulai melirik bisnis online sebagai jawaban untuk mengatasi kekurangan penilaian karena jeda keuangan. Dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura, pemerintah Indonesia menjalankan sistem yang keras karena khawatir akan dampak moneter dan sosialnya.
Bisnis online sebagai tempat atau metode untuk berdagang di web yang dapat diakses oleh siapa saja yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan, termasuk orang dewasa atau wali tanpa batasan. Beralih ke elektronik sehingga pembeli tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk membeli tenaga dan produk. Hal ini tentunya akan membuat para pebisnis baru yang imajinatif dan inovatif dengan hadirnya inovasi data yang dijunjung oleh bisnis berbasis web, sehingga akan semakin bertambah jumlah klien dari organisasi informal ini sebagai metode untuk bisnis online shopping.
Dilihat dari perkembangannya dari tahun ke tahun, sumber terbesar perkembangan keuangan Indonesia pada triwulan pertama tahun 2020 berada di area data dan korespondensi sebesar 0,53 persen. Ini adalah pemikiran yang masuk akal bahwa dengan nasehat untuk tidak pergi dari rumah, banyak orang mengakses pekerjaan, pengalihan dan instruksi melalui inovasi data. Sejalan dengan itu, volume penyaluran listrik PLN ke keluarga bertambah. Berdasarkan keterangan dari Focal Measurements Organization, jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia pada kuartal pertama 2020 juga turun signifikan menjadi hanya 2,61 juta kunjungan, turun 34,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini sesuai dengan larangan perjalanan antar negara yang mulai berlaku pada pertengahan Februari. Jumlah penumpang kereta api dan angkutan udara juga diisi kurang sesuai dengan izin PSBB. Lalu, kapan wabah virus Covid-19 akan berakhir dan apa dampaknya bagi perekonomian Indonesia? Berdasarkan penelusuran informasi yang disampaikan oleh The Singapore College of Innovation and Configuration dengan memanfaatkan strategi penilaian pandemi Helpless Tainted Recuperated (SIR) dengan DDE (Information Driven Assessment), diperkirakan puncak pandemi di Indonesia terjadi pada 19 April lalu. Sebelumnya di tahun 2020 dan akan terus berakhir sama sekali menjelang akhir Juli 2020.
Berdasarkan hal tersebut, para ahli dapat menjelaskan bahwa perbaikan mekanis dari tahun ke tahun semakin disempurnakan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai instrumen bisnis bagi orang-orang yang dijunjung oleh bisnis online sebagai pemasok proses perdagangan internet sebagai bisnis yang maju. Bahkan, sejumlah organisasi telah secara konsisten menggunakan toko berbasis internet atau bisnis berbasis web sebagai sekutu untuk meningkatkan omset bisnis mereka. Memang, tidak hanya organisasi saat ini yang menggunakan web sebagai metode untuk melanjutkan pekerjaan untuk siswa atau ibu rumah tangga dapat memperoleh segalanya, bisnis berbasis web sebagai metode untuk berdagang di web dapat meningkatkan gaji organisasi atau individu dan membawa prestasi dan pengelolaan organisasi.
Sumber :
Fermico Karambut., Hartoyo., Rita Nurmalina., Mukhamad Najib. (2019), Efek Faktor Demografi Dan Karakteristik Bisnis Online Terhadap Minat Pengajuan Kredit Mikro. Karambut Et Al., 141 – 159, Mix: Jurnal Ilmiah Manajemen, Volume 9, No. 1, Februari 2019, ISSN : 2088-1231, E- ISSN: 2460-5328