BJ HABIBIE, SANG AHLI PESAWAT TERBAGN YANG VISIONER

Sumber Gambar: https://www.shopback.co.id/katashopback/biografi-habibie

Benito Evan

2201753132

Beliau adalah seorang tokoh yang dikenal karena kecerdasannya. Karena kecerdasannya tersebut beliau kerap dibilang sebagai simbol sosok anak negeri yang karyanya dikenal di seantero dunia. Beliau menghembuskan napas terakhirnya pada 11 September 2019 pada pukul 18.00 WIB, setelah menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Penemuan paling fenomenal dari beliau adalah Teori Keretakan atau yang biasa disebut dengan Faktor Habibie. Teori tersebut sampai sekarang masih digunakan dalam dunia industri penerbangan. Habibie mendapat julukan ‘Mr Crack’ karena saking fenomenalnya dengan penemuannya tersebut.

BJ Habibie telah mendapatkan gelar Diploma Ing di Technische Hochschule, Jerman pada tahun 1960 dengan predikat Cum Laude karena memperoleh nilai rata-rata 9,5. Dengan gelar Insinyur tersebut, beliau pun mendaftarkan diri untuk bekerja di Firma Talbot. Firma Talbot merupakan industri kereta api yang ada di Jerman. Karena Firma Talbot sedang butuh wagon dengan volume yang besar, maka melalui usahanya Habibie pun mengaplikasikan cara konstruksi dalam membuat sayap pesawat terbang lalu diterapkan pada wagon yang ternyata membuahkan hasil.

Pada tahun 1960 ini BJ Habibie menemukan teori keretakan tersebut, melalui teori ini, Habibie dapat mengkalkulasi keretakan pada badan pesawat yang disebabkan kelelahan atau fatique.  Keretakan tersebut disebabkan karena badan pesawat secara terus-menerus mengalami guncangan keras, baik ketika pesawat melakukan landing maupun take off, sehingga lama-kelamaan kelelahan pun terjadi, dan itu adalah awal dari keretakan (crack). Habibie akhirnya berhasil menghitung keretakan itu dengan rinci sampai pada hitungan atomnya melalui teorinya. Dengan teorinya beliau tidak hanya memperhitungkan untuk risiko pesawat jatuh, namun juga membuat pemeliharan pesawat menjadi lebih mudah dan murah.

Penemuan teori Crack ini menjadi salah satu peran besar bagi dunia industri khususnya untuk industri penerbangan. Teori Crack digunakan untuk penggabungan bagian per bagian pada kerangka pesawat dalam pengembangan teknologi. Hal itu menyebabkan pada badan pesawat yang pada umumnya berbentuk silinder dengan sisi sayap yang lonjong dapat menahan tekanan udara ketika pesawat melakukan take off. Teori Crack memiliki keuntungan seperti dapat meringankan bahan bakar dan bobot pesawat sebesar 10 persen dari bobot pesawat sebelumnya. Angka 10 persen tersebut bahkan bisa mencapai 25 persen setelah Habibie menyusupkan material komposit ke dalam badan pesawat.

BJ Habibie juga memiliki peran besar bagi perindustrian di Indonesia. Indonesia tengah mengembangkan industri berdasarkan perhitungan ekonomi ketika Habibie belum menjabat sebagai Menristek. Perhitungan ekonomi tersebut  didasarkan pada perhitungan efisiensi dan hanya untuk keuntungan semata. Pemerintah akhirnya memfokuskan pada pengembangan industri padat karya yang berbasis sumber daya ketika pada masa Habibie. Untuk mengembangkan industri strategis ini, beliau juga menerapkan kebijakan pemberian sejumlah subsidi termasuk industri pesawat terbang. Contohnya ketika beliau memberikan lahan gratis kepada IPTN. Beliau turut membantu penjualan produk IPTN ke entitas lain milik negara, seperti maskapai Merpati dan Pelita Air.

 

Sumber:

https://www.akupaham.com/biografi-bj-habibie/

https://techno.okezone.com/read/2019/09/12/56/2103853/teori-habibie-faktor-habibie-dan-fungsi-habibie?page=2

 

 

Benito Evan