Kemajuan Industri Tekstil Indonesia Berpotensi Menggeser India
Sumber Gambar : http://www.harnas.co/files/images/760420/2016/02/12/ilustrasi-tenaga-kerja1455254969.jpg
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tekstil terbesar di dunia. Industri tekstil merupakan salah satu penguat devisa negara. Berbagai hasil tekstil Indonesia dieskpor ke berbagai penjuru dunia. Prospek kemajuan industri tekstil di Indonesia masih sangat cerah. Terdapat fakta bahwa industri tekstil dalam negeri tercatat memiliki pertumbuhan signifikan pada sepanjang tahun 2017, industri tekstil mampu mengekspor dan menghasilkan US$12,4 miliar, atau tumbuh 6% dari tahun sebelumnya yang mencapai US$11,8 miliar. Fakta tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ernovian G Imsy, di pameran Indo Intertex-Inatex 2018.
Dalam merintis kemajuan industri tekstil Indonesia, Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto mengatakan bahwa Indonesia tengan mendapat bantuan dari salah satu perusahaan Italia dalam perkembangan industri tekstil di Indonesia. Perusahaan tekstil dari Italia tersebut memberikan bantuan 24 unit mesin dan pembekalan training untuk Indonesia. Pemberian 24 unit mesin tekstil tersebut direncanakan untuk pelatihan guna meningkatkan industri tekstil dalam negeri. Manfaat pemberian bantuan dari perusahaan Italia ini bertujuan untuk memajukan industri tekstil Indonesia yang dapat menggeser India sebagai pemegang poros industri tekstil dunia. Menurut Panggah Susanto, hal tersebut dapat Indonesia manfaatkan untuk kemajuan Indonesia kedepannya, khusus dalam industri tekstil.
Indonesia patut bersyukur bahwa beberapa negara di dunia ingin membantu dalam industri tekstil ini. Perusahaan asal Jepang, Marubeni, pernah berniat untuk berinvestasi dan membantu. Namun, hal tersebut belum terealisasi sesuai dengan ekspektasi. Hanya perusahaan Italia saja yang serius merealisasikan bantuannya kepada negara Indonesia.
Dengan adanya bantuan yang diberikan, Indonesia harus mampu menggunakan dan memanfaatkan sesuai dengan kapasitasnya. Menurut Ramon, Direktur Industri Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin), kendala yang dimiliki adalah sumber daya manusia pada industri tekstil belum cukup andal untuk mengoperasikan mesin-mesin buatan Eropa tersebut. Hal yang dapat dilakukan adalah membuat kerjasama dengan Itema yang merupakan salah satu pabril mesin tekstin dan mesin tenun Italia. Guna kerjasama tersebut untuk pelatihan operatornya. Hal tersebut dapat berimbas dengan berkurangnya impor kain Indonesia kepada Korea dan Taiwan.
Sumber Penulisan/Daftar Pustaka : http://mediaindonesia.com/read/detail/151724-prospek-industri-tekstil-masih-sangat-cerah
http://ekbis.rmol.co/read/2018/02/25/328104/Industri-Tekstil-Girang-