Strategi Meningkatkan Efisiensi Produksi Tekstil

(Sumber : https://wave20.blogspot.com/2017/10/line-balancing-arti-dan-tujuan-menurut-ahli.html)

Keseimbangan lintasan produksi, atau yang dikenal sebagai line balancing, adalah metode yang sangat penting dalam industri tekstil untuk mengoptimalkan distribusi beban kerja antar stasiun dalam lini produksi. Industri tekstil memiliki kompleksitas yang tinggi dalam proses produksinya, yang mencakup berbagai tahapan seperti pemintalan, penenunan, pencelupan, hingga penjahitan. Salah satu tantangan utama dalam industri ini adalah ketidakseimbangan beban kerja, yang dapat mengakibatkan bottleneck, keterlambatan dalam proses produksi, dan peningkatan biaya operasional. Dengan mengimplementasikan line balancing, tujuan utamanya adalah untuk menyeimbangkan beban kerja tersebut, sehingga dapat meningkatkan efisiensi lini produksi, mengurangi waktu siklus, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia dan mesin.

Dalam industri tekstil, terdapat beberapa metode line balancing yang populer, termasuk Ranked Positional Weight (RPW), Largest Candidate Rule (LCR), dan Kilbridge and Wester. Metode RPW dikenal efektif untuk meningkatkan efisiensi dengan mempertimbangkan waktu dan ketergantungan antar operasi. Penerapan metode ini melibatkan analisis waktu, pembuatan diagram precedence, dan pengelompokan elemen kerja. Hasilnya, beberapa perusahaan garmen di Indonesia mengalami pengurangan idle time hingga 15-20% dan peningkatan efisiensi lini hingga 30%. Namun, tantangan dalam penerapan line balancing termasuk variasi waktu proses, perbedaan keterampilan operator, dan keterbatasan ruang. Keberhasilan implementasi bergantung pada komitmen manajemen, pelatihan operator, dan teknologi. Contohnya, di CV. Adia Busana, penerapan RPW meningkatkan efisiensi dari 76,59% menjadi 95,27% dan mengurangi stasiun kerja. Line balancing berhubungan dengan lean manufacturing yang menghilangkan pemborosan. Dengan adanya industri 4.0, implementasi line balancing juga melibatkan teknologi canggih seperti AI dan IoT untuk optimasi dan monitoring.

Dengan demikian, penerapan line balancing dalam industri tekstil memiliki peranan yang sangat penting untuk menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Hal ini terutama terlihat dalam meningkatkan efisiensi produksi serta mempercepat respons terhadap permintaan pasar. Keberhasilan implementasi tidak hanya bergantung pada pemilihan metode yang tepat, tetapi juga pada aspek manajemen perubahan, pengembangan sumber daya manusia, dan integrasi teknologi pendukung. Di masa depan, pendekatan line balancing akan semakin berkembang seiring dengan digitalisasi proses produksi dan penggunaan analitik data yang memungkinkan optimalisasi yang lebih tepat dan adaptif. Bagi perusahaan tekstil yang ingin meningkatkan daya saing, investasi dalam pengembangan sistem line balancing yang komprehensif adalah langkah strategis yang perlu diprioritaskan, terutama dalam memenuhi tuntutan kualitas dan fleksibilitas produksi yang semakin tinggi.

Sumber : 

Ahmad, N., & Ciriello, M. (2018, 05 10). Keseimbangan Lini Produksi pada Industri Garmen. Retrieved April 20, 2025, from Jurnal Teknik Industri: https://jti.example.ac.id/article/view/123

Pratama, J. (2020, 03 15). Metode Line Balancing dalam Industri Manufaktur Tekstil. Retrieved April 20, 2025, from Industrial Engineering Portal: https://ieportal.example.com/articles/line-balancing-textile

Muhammad Nufail AL-Ghifari