Line Balancing sebagai Strategi untuk Meningkatkan Output dan Efisiensi Industri Tekstil

(Sumber : https://images.app.goo.gl/Fhcdh1RgCKaqH7oe6)

Industri tekstil merupakan salah satu sektor yang bergantung pada kelancaran proses produksi yang dituntut untuk meningkatkan efisiensi agar memenuhi permintaan pasar dan produktivitas supaya tetap kompetitif. Salah satu masalah utama yang sering dihadapi adalah ketidakseimbangan beban kerja antar stasiun kerja yang menyebabkan bottleneck, waktu tunggu yang lama, dan rendahnya efisiensi produksi dan masalah-masalah ini dapat diatasi dengan metode line balancing. Line balancing adalah suatu teknik yang mengatur stasiun kerja dalam rangkaian produksi untuk mencapai keseimbangan beban kerja di setiap stasiun produksi sehingga proses berjalan lebih lancar dan produktif. Selanjutnya, kita akan membahas bagaimana implementasi line balancing dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas di industri tekstil.

Line balancing dalam industri tekstil bertujuan untuk mendistribusikan beban kerja secara rata pada setiap stasiun kerja supaya tidak ada stasiun yang terlalu sibuk maupun menganggur. Studi di berbagai perusahaan tekstil menunjukkan bahwa penerapan line balancing mampu meningkatkan efisiensi produksi secara signifikan, misalnya efisiensi lintasan produksi yang awalnya sekitar 45% naik menjadi lebih dari 90%, sementara balance delay atau waktu terbuang akibat ketidakseimbangan yang berkurang drastis.

Metode seperti Helgeson-Birnie dan Ranked Positional Weight (RPW) digunakan untuk mengatur atau mengukur pembagian tugas, sehingga jumlah stasiun kerja dan tenaga kerja dapat dioptimalkan tanpa mengurangi hasil produksi. Dalam praktiknya, jumlah stasiun kerja bisa berkurang dari 6 menjadi 4, dengan efisiensi yang meningkat dan waktu menganggur yang menurun. Selain itu, output produksi harian juga meningkat, misalnya dari 200 unit menjadi 500 unit per hari, sehingga kapasitas produksi massal dan fleksibilitas dapat memenuhi permintaan pelanggan. Implementasi line balancing juga membantu mengurangi bottleneck, menyeimbangan skill operator, dan memperbaiki konsistensi dan kestabilan proses produksi, sehingga menghasilkan proses yang lebih stabil dan terukur.

Penerapan line balancing pada industri tekstil merupakan solusi yang efektif untuk mengatasi ketidakseimbangan beban kerja antar stasiun produksi. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tetapi juga mengurangi waktu menganggur dan hambatan produksi yang selama ini menghambat kelancaran proses produksi. Saran untuk perusahaan tekstil melakukan analisis dan penyesuaian line balancing menggunakan metode yang tepat agar dapat terus meningkatkan kinerja produksi dan daya saing di pasar. Oleh karena itu, line balancing dapat menjadi kunci untuk mengoptimalkan sumber daya dan mempercepat proses produksi di industri tekstil modern.

Sumber :

(Hari Luthfi Afrian, 2020)

(Muhammad Ridwan Basalamah, 2021) (Sugiyarto1, 2021)

(Mukhtar Anggit N, 2019)

Keisha Safira Nurfariza