Hadapi Revolusi Industri, Honda Fokus Anti-Cyber Crime

(Sumber: https://medanposonline.com/ekonomi/garda-terdepan-honda-siap-gaspol-ajang-the-27th-ahm-tsc-2023-tingkat-nasional/)

Revolusi industri merupakan fenomena yang mendukung bagi perusahaan otomotif karena melibatkan teknologi otomatisasi dan teknologi cyber. Selain meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, revolusi industri juga meningkatkan kualitas produksi. PT Astra Honda Motor menjadi salah satu perusahaan otomotif yang berhasil beradaptasi dalam revolusi industri, dengan menerapkan internet of things (IoT), big data, artificial intelligence (AI), cloud computing, dan addictive manufacturing.

PT Astra Honda Motor Indonesia menerima apresiasi industri dari Kementrian Perindustrian (Kemenperin) pada tahun 2021 karena telah sukses memasang sensor khusus untuk setiap lini produksi, penyimpanan, dan pembelian. Sensor menerapkan internet of things dan artificial intelligence, yang terpasang di setiap ruangan, pabrik, dan warehouse. Seluruh datanya telah terhubung dalam big data dan cloud computing sehingga mempermudah proses kombinasi antardivisi. Terlebih lagi, PT Astra Honda Motor memanfaatkan addictive manufacturing pada alat percetakan di setiap pabriknya sehingga memaksimalkan ide bentuk dan ukuran desain komponen.

Namun, PT Astra Honda Motor Indonesia dikabarkan pernah mengalami tantangan cyber yang besar sehingga mengalami kelemahan pengecekan kualitas (quality control). Tantangan tersebut dilakukan oleh pelaku kriminal global yang mengambil data dan informasi internal, termasuk produksi komponen motor di Indonesia. Mengatasi hal tersebut, PT Astra Honda Motor Indonesia mengurangi produksi di batas aman untuk mengurangi defective production yang menurunkan kepuasan pelanggan.

Melihat revolusi industri yang bergerak dengan cepat, perusahaan otomotif perlu menerapkan tindakan preventif untuk meminimalkan risiko kegagalan rantai pasok. Upaya preventif dapat diterapkan melalui tiga langkah. Langkah pertama adalah penerapan cyber security secara utuh dan menyeluruh untuk mencegah peretasan. Langkah kedua adalah penciptaan peraturan dan keamanan berlapis terutama untuk jaringan komunikasi dan produksi. Langkah ketiga adalah persiapan vehicle security operation centers di berbagai titik untuk mendeteksi tindakan eksternal yang mencurigakan. Ketiga upaya ini disertai dengan kolaborasi bersama perusahaan cyber security, seperti PT Lintasarta Security, PT Cyber Network Indonesia, dan PT Garuda Cyber Indonesia.

Sumber:

1. Fadli, M. (2020, Juni 10). Kena Serangan Cyber, Beberapa Pabrik Honda di Sejumlah Negara Ditutup Sementara. Retrieved from OTO:  https://otomotif.indozone.id/market/931054411/kena-serangan-cyber-beberapa-pabrik-honda-di-sejumlah-negara-ditutup-sementara             

 

Clarissa Setiadi