Jaringan 5G: Revolusi Telekomunikasi yang Belum Dapat Terjadi

(Sumber: https://images.app.goo.gl/A35ho6sUP3myeCJZA)

Jaringan 5G merupakan teknologi baru yang dijanjikan sebagai revolusi yang akan mengubah kehidupan manusia. Dunia yang semakin berputar mengelilingi teknologi digital menjadikan hubungan dan jaringan telekomunikasi sesuatu hal penting yang menunjang kehidupan manusia. Terdapat dorongan untuk mengembangkan jaringan telekomunikasi yang semakin baik. Jaringan 5G merupakan generasi selanjutnya dari jaringan telekomunikasi yang digunakan manusia. 

Jaringan 5G membawa kemampuan perpindahan data yang lebih besar, sehingga memiliki kecepatan jaringan yang lebih tinggi. Jaringan 5G di Korea Selatan memiliki rata-rata kecepatan 432 megabits per detik (Mbps), jauh lebih tinggi dari rata-rata kecepatan 4G di Korea Selatan yaitu sekitar 100 Mbps. Jaringan 5G dapat memiliki puncak kecepatan hingga ribuan Mbps. Kecepatan jaringan yang jauh lebih tinggi tersebut berarti bahwa pengunduhan media seperti video YouTube dapat dilakukan dalam hitungan detik. 

Kecepatan jaringan yang tinggi tentu merupakan hal yang diinginkan oleh masyarakat pada umumnya, terutama dengan gaya hidup zaman sekarang yang banyak mengonsumsi media melalui perangkat elektronik. Kecepatan yang sangat tinggi itu terutama berguna untuk hal yang membutuhkan perpindahan data yang sangat besar seperti live streaming, media menggunakan virtual reality dan augmented reality, dan akses cloud yang instan. 

Revolusi signifikan yang akan dibawa oleh jaringan 5G adalah di sisi industri dan teknologi yang dimungkinkan oleh kecepatan tinggi tersebut. Perusahaan sekarang memiliki data dalam jumlah yang besar dan kecepatan jaringan 5G yang tinggi dapat meningkatkan efisiensi dari penggunaan data tersebut. Jaringan 5G juga memungkinkan penerapan internet of things (IoT) yang lebih besar. Hal ini dapat berupa smart factory yang memiliki robot yang melakukan pekerjaan berdasarkan data real time dari sensor-sensor. Jaringan 5G juga dapat memungkinkan self-automated car atau mobil yang dapat bergerak sendirinya. Self-automated car membutuhkan aliran data yang terus menerus secara cepat untuk dapat membuat keputusan dalam pengendaraan, dan jaringan dengan kecepatan tinggi seperti 5G dibutuhkan. 

Terlihat alasan jaringan 5G dijanjikan sebagai revolusi yang akan mengubah kehidupan manusia. Kecepatan jaringan 5G dapat memungkinkan konsumsi jenis media yang lebih besar, penggunaan teknologi yang semakin canggih, bahkan memungkinkan otomasi hal seperti mengendarai mobil atau pekerjaan kompleks dengan robot. Meski jaringan 5G sudah mulai diterapkan dari tahun 2019, sesungguhnya revolusi yang dijanjikan masih belum dapat terjadi. 

Kecepatan pada jaringan 5G didapatkan melalui penggunaan gelombang radio dengan frekuensi yang lebih tinggi, sehingga lebih banyak data dapat dipindahkan. Sayangnya, terdapat pengorbanan jarak yang dapat dijangkau oleh satu menara jaringan. Jaringan 5G hanya dapat mencakup daerah yang relatif kecil dan akan terganggu ketika terdapat banyak benda yang menghalangi. Solusi yang diterapkan oleh perusahaan telekomunikasi adalah memasang node dalam jumlah yang besar untuk dapat mencakup daerah yang luas. Hal ini berarti infrastruktur yang dibutuhkan menjadi sangat banyak dan mahal. Bahkan sebagian daerah dengan jaringan 5G yang terpasang belum dapat memiliki jaringan internet yang di bawah potensi kecepatan yang mungkin.

Selain itu, di beberapa negara juga terdapat spektrum gelombang radio tersedia yang lebih sedikit seperti di Amerika Serikat, dengan sebagian besar spektrum gelombang radio yang diperlukan jaringan 5G sudah digunakan untuk keperluan negara sehingga tidak dapat dipakai untuk perusahaan telekomunikasi. Tantangan serupa tidak dirasakan di negara Asia yang spektrum gelombang radionya dapat dipakai lebih luas, sehingga negara Asia seperti Tiongkok dan Korea Selatan sedang memimpin pengembangan dan penerapan jaringan 5G di dunia. 

Sayangnya, di sebagian besar negara di dunia, jaringan 5G masih belum akan dapat terjadi hingga bertahun-tahun. Infrastruktur jaringan internet 3G atau 4G di negara-negara berkembang belum atau baru saja mencakup bagian-bagian terpencil. Kebutuhan internet bagi sebagian besar masyarakat di dunia, juga sudah dapat dipenuhi dengan kecepatan jaringan internet sekarang, dengan pengecualian negara-negara maju dengan masyarakat dengan konsumsi media tinggi serta industri yang sangat maju. 

Infrastruktur yang dibutuhkan oleh jaringan 5G merupakan investasi yang sangat mahal dan kebutuhan akan jaringan internet sangat cepat bukan merupakan prioritas bagi sebagian besar populasi dunia. Masyarakat dunia, terutama di negara-negara berkembang lebih membutuhkan reliabilitas dari jaringan internet yang ada daripada kecepatan tinggi yang akan dibawa oleh jaringan 5G. Benar bahwa jaringan 5G merupakan sebuah teknologi yang dapat mengubah kehidupan masyarakat menjadi semakin digital dan cepat, namun revolusi tersebut belum dapat terjadi dan untuk sebagian besar masyarakat dunia, belum dibutuhkan.

Sumber:

Qualcomm (n.d.). Everything you need to know about 5G. Diakses pada September 8, 2023, dari https://www.qualcomm.com/5g/what-is-5g 

Vágó, A. (2022, September 28). 5G Networks — Less Internet, More Scam? Medium

[Marques Brownlee]. (2019, August 20). 5G: Explained! [Video]. YouTube. https://youtu.be/_CTUs_2hq6Y?feature=shared 

[Real Engineering]. (2020, May 9). The Truth About 5G [Video]. YouTube. https://youtu.be/g-gGeAe-PJA?feature=shared 

Nico Chainando