Pengaruh Era Industri 4.0 Bagi E-Commerce Indonesia

(Sumber: https://www.kompasiana.com/krisibu/5cd50e97750657385d512403/e-commerce-jual-beli-barang-di-era-revolusi-4-0?page=all&page_images=1)

Survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2023 menghasilkan data yang menunjukkan penggunaan internet di Indonesia yang sangat masif, yakni mencapai 78,19% atau sejumlah 215.626.156 jiwa dari total populasi sejumlah 275.773.901 jiwa. Hal tersebut mengindikasikan pengaruh Revolusi Industri 4.0 yang memicu digitalisasi dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia, sehingga dalam hal ini perkembangan bisnis yang dilakukan secara daring atau dikenal sebagai e-commerce menjadi semakin signifikan dengan adanya implementasi penggunaan internet dalam proses bisnis yang dilakukan. Perkembangan tersebut kemudian menimbulkan transformasi kompleks dalam proses bisnis secara komprehensif yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas aktivitas perdagangan di Indonesia.

Industri 4.0 dalam proses bisnis menghadirkan tren otomatisasi dan pertukaran data yang meliputi Internet of Things (IoT), komputasi awam, dan komputasi kognitif. Tren otomatisasi yang dalam hal ini berupa tren belanja secara daring merupakan bentuk gaya hidup baru yang timbul dari Revolusi Industri 4.0. Hal tersebut memungkinkan komunikasi antar pengguna platform belanja online atau daring menjadi hampir tidak terbatas dan meningkatkan peluang terjadinya transaksi antara produsen dengan konsumen. Selain itu, fungsi marketing yang dapat diterapkan secara masif baik dalam berbagai platform perdagangan daring dan media sosial sebagai instrumen perdagangan daring memungkinkan produsen untuk mengendalikan permintaan konsumen dan meningkatkan penjualan produk atau jasa yang ditawarkan dengan menstimulasi perilaku pembelian konsumen dengan menampilkan iklan dengan desain yang menarik dan tepat guna untuk mendeskripsikan produk atau jasa yang ditawarkan produsen kepada konsumen secara efisien dan efektif untuk meningkatkan potensi keberhasilan bisnis.

Penggunaan internet sebagai bentuk Revolusi Industri 4.0 dalam e-commerce cenderung menimbulkan peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam proses bisnis yang dijalankan, namun secara tidak langsung, berbagai bentuk kemudahan yang dihadirkan berpotensi menimbulkan perilaku konsumtif konsumen dalam berbelanja secara daring. Selain itu, komunikasi yang hampir tidak terbatas turut meningkatkan potensi terjadinya kasus penipuan dan kebocoran data apabila disalahgunakan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa diperlukan kemampuan literasi digital, berpikir kritis, dan digital fluency yang memadai untuk memanfaatkan kemudahan yang dihadirkan Revolusi Industri 4.0 dalam proses bisnis e-commerce baik bagi produsen maupun konsumen.

Sumber:

1. Bambang Setia Wibowo, D. H. (2020). Peluang Revolusi Industri 4.0 Bidang Pemasaran: Pemanfaatan Aplikasi E-commerce, Sosial Media Instagram dan Digital Marketing terhadap keputusan Instant Online Buying Konsumen Generasi Millenial. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, 3(2). Retrieved from http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/capital/article/view/6077/2589

2. FTMM UNAIR. (2023, Mei). Retrieved from https://ftmm.unair.ac.id/dampak-e-commerce-era-industri-4-0-pada-perekonomian-indonesia/

3. Ibu, K. (2019). Retrieved from https://www.kompasiana.com/krisibu/5cd50e97750657385d512403/e-commerce-jual-beli-barang-di-era-revolusi-4-0?page=all&page_images=1

Richard Alexander