Hadapi Revolusi Industri, Aksi H&M Menakjubkan
Perkembangan revolusi industri memberikan tantangan pada berbagai perusahaan, contohnya dalam bidang manufaktur industri pakaian tentunya perlu mengaplikasikan machine learning berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) dan teknologi awan (cloud computing). H&M (Hennes & Mauritz) menjadi salah satu perusahaan retail fashion yang berhasil menerapkannya.
Proses manufacturing meliputi proses penerimaan barang dari luar pabrik, penyimpanan barang di dalam pabrik, dan pengiriman barang ke luar pabrik. Oleh karena itu, proses manufacturing pasti memerlukan penerapan teknologi canggih yang dapat mempermudah mobilitas aktivitas, terlebih lagi H&M merupakan perusahaan retail yang sangat besar yang memiliki lebih dari 5.000 toko retail di dunia.
Penerapan smart supply chain management pada proses manufacturing Perusahaan H&M meliputi tiga proses, yaitu proses produksi, proses penyimpanan, dan proses pendataan. Proses produksi merupakan proses transformasi produk dari bahan mentah menuju barang jadi. H&M tidak memiliki pabrik pribadi, tetapi memiliki pemasok yang telah terintegrasi. Oleh karena itu, penerapan Information and Communication Technology (ICT) diimplementasikan untuk mendiskusikan bahan yang hendak digunakan.
Proses penyimpanan merupakan proses peletakan sementara barang yang akan atau telah diproduksi. Proses penyimpanan pada pabrik H&M menerapkan Artificial Intelligence (AI) berupa automated warehouse, seperti Automated Storage and Retrieval Systems (AS/RS) pada sistem penyimpanan dan pengambilan otomatis. Sebagian besar area pada gudang yang dimiliki H&M telah menerapkan metode push-pull dengan menggunakan produk berbasis internet of things (IoT). Metode push-pull ini melibatkan komunikasi yang berbasis internet yang terhubung menjadi satu kesatuan pada server pusat. Perusahaan H&M juga menerapkan Information and Communication Technology (ICT) berupa Enterprise Resource Planning (ERP) untuk mengurangi dampak produksi berlebih. Hal ini mampu memperbaiki sistem forecasting dalam menentukan jenis area produksi, durasi produksi, biaya produksi, dan lain-lain.
Proses pendataan merupakan proses pencatatan stok barang pada gudang. Proses pendataan pada pabrik H&M menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) berupa tag RFID, serta teknologi Global Positioning System (GPS) yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melacak dan mendata produk. Hal ini memudahkan Perusahaan H&M dalam menemukan produk secara spesifik karena pendataan dilengkapi dengan smart chip. Perusahaan H&M turut menggabungkan AI dan big data berbasis teknologi digital database (cloud) untuk menyimpan data produk.
Revolusi industri memberikan dampak positif bagi H&M melalui penerapan machine learning yang menuai berbagai manfaat, contohnya mendorong efektivitas dan efisiensi, mempermudah forecasting, meningkatkan kapasitas penyimpanan data komunikasi, membuat data mudah diakses secara real time kapan pun, siapa pun, di mana pun, serta menjamin keamanan data, khususnya jika bencana alam terjadi.
Sumber:
Xuejie, C., Qiao, C., & GuangHao, Z. (2019). Research on Innovation Supply Chain Management in Fast Fashion Industry——A Comparative Analysis of ZARA and H&M. Atlantis Press, 9.