E-Commerce di Era Industri 4.0

(Sumber: https://www.netleafinfosoft.com/our-blog/wp-content/uploads/2021/11/e-commerce-website.jpg)

Dewasa ini, e-commerce telah menjadi opsi utama bagi masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli melalui suatu platform digital. Sejak kemunculannya pertama kali, e-commerce telah mengubah cara bisnis beroperasi dan cara konsumen berbelanja. Berkembang pesat dari tahun ke tahun, e-commerce telah hadir di Indonesia sejak tahun 1994. Pada masa sebelum revolusi industri 4.0 atau sebelum tahun 2011, e-commerce di Indonesia masih berada pada tahap awal dan belum sepopuler seperti saat ini.

Beberapa ciri e-commerce di Indonesia sebelum hadirnya industri 4.0, yaitu akses internet yang terbatas, minim pengetahuan dan kesadaran akan transaksi elektronik, dominasi transaksi tunai, kurang adanya platform e-commerce yang mumpuni, dan kurangnya infrastruktur logistik. Pada era ini, e-commerce di Indonesia masih berada dalam tahap eksplorasi dan mengalami banyak tantangan dalam perkembangannya. Memasuki era industri 4.0, yakni diluncurkan pada tahun 2011 di Hannover, Jerman, e-commerce di seluruh dunia mulai mengalami transformasi, termasuk di Indonesia.

Industri 4.0 fokus pada industri manufaktur yang terotomatisasi cerdas di berbagai sektor, mulai dari penyediaan bahan mentah, tahapan produksi, hingga didistribusikan ke konsumen. Dengan otomatisasi yang cerdas ini, berbagai sektor industri dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan beragam dalam jumlah yang besar. Hal ini akan berpengaruh pada peningkatan transaksi bisnis terutama pada e-commerce. Selain itu, Industri 4.0 sangat mempengaruhi infrastruktur logistik dalam kerangka e-commerce. Pengaruh yang ditimbulkan, meliputi penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) dalam mengelola inventaris dan pergudangan, otomatisasi dan robotika dalam warehouse, dan jaringan rantai pasok yang lebih terhubung dan terintegrasi.

Adapun pengaruh lainnya Industri 4.0 terhadap e-commerce di Indonesia, yaitu pengalaman pengguna yang lebih personal. Pengadopsian teknologi AI dan analitika data membuat e-commerce dapat mengumpulkan data dan menganalisis preferensi serta perilaku pelanggan. Selain itu, dengan perkembangan teknologi yang pesat, penggunaan metode pembayaran digital semakin meningkat. E-commerce mendukung berbagai metode pembayaran daring, termasuk dompet digital, kartu kredit, transfer bank, dan pembayaran melalui aplikasi perbankan. Era Industri 4.0 juga memfasilitasi perkembangan start-up dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di industri e-commerce.

Perkembangan era industri 4.0 saat ini dan kini telah memasuki era Society 5.0 terbukti membawa dampak positif bagi e-commerce di Indonesia. Industri 4.0 mendukung peningkatan performa platform digital sebagai wadah bisnis antara penjual dan pembeli sehingga tercipta kepuasan antara kedua belah pihak. Meskipun Industri 4.0 terbukti membawa dampak positif bagi perkembangan e-commerce, namun perkembangan teknologi harus selalu diwaspadai dan digunakan dengan bijaksana agar tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain.

Sumber:

Hendarsyah, Decky. “E-Commerce Di Era Industri 4.0 Dan Society 5.0.” Iqtishaduna, vol. 8, no. 2, 2019, pp. 171-184, doi:10.46367/iqtishaduna.v8i2.170.

 

 

 

Yongki