Perkembangan Metaverse dalam Berbagai Industri
(Sumber: https://www.smarteye.id/wp-content/2022/06/metaverse-architecture-and-engineering-2-1024×683.jpg)
Metaverse merupakan konsep dunia virtual yang sedang menjadi perbincangan hangat dalam industri teknologi. Istilah metaverse sendiri pertama kali digunakan dalam novel fiksi ilmiah karya Neal Stephenson pada tahun 1992 dan kini menjadi realitas yang semakin dekat. Metaverse dapat didefinisikan sebagai sebuah dunia virtual yang terdiri dari berbagai platform, aplikasi, dan perangkat yang saling terhubung dan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan virtual dan orang lain di dalamnya.
Dalam dunia industri, konsep metaverse memiliki potensi yang sangat besar dalam berbagai bidang. Salah satu bidang yang paling terpengaruh oleh kemajuan metaverse adalah industri hiburan. Dengan adanya metaverse, pengguna dapat mengalami pengalaman hiburan yang lebih imersif dan interaktif, seperti konser virtual atau game multiplayer online yang bisa dimainkan lebih realistis. Selain itu, metaverse juga dapat membuka peluang baru dalam bidang perdagangan. Platform metaverse dapat menjadi tempat untuk membeli dan menjual barang dan jasa, seperti sebuah pasar digital yang sangat besar. Hal ini dapat membuka peluang bagi pelaku usaha untuk menjangkau pasar global tanpa harus memiliki toko fisik.
Dalam bidang pendidikan, metaverse juga dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan. Misalnya, pengguna dapat mengunjungi museum atau lokasi bersejarah di dalam metaverse dan mengalami pengalaman yang lebih mendalam daripada hanya membaca buku atau menonton video. Pengembangan metaverse juga memunculkan beberapa tantangan dan risiko. Salah satu risiko yang paling serius adalah masalah keamanan dan privasi data. Karena pengguna akan memberikan informasi pribadi mereka saat berinteraksi dengan platform metaverse, keamanan data harus menjadi prioritas utama.
Selain risiko keamanan dan privasi data, ada juga risiko adanya kesenjangan digital antara mereka yang dapat mengakses dan memanfaatkan metaverse dengan baik dengan mereka yang tidak. Pengembangan metaverse juga membutuhkan kolaborasi antara berbagai perusahaan dan organisasi, sehingga perlu ada standar dan protokol yang dapat diterapkan secara universal. Tanpa standar yang jelas, pengguna mungkin kesulitan untuk berpindah antara platform dan aplikasi yang berbeda.
Kesimpulannya metaverse merupakan konsep yang menjanjikan dengan potensi besar dalam industri untuk pengembangan teknologi yang berkelanjutan. Sayangnya, pengembangan metaverse juga membutuhkan perhatian yang serius terhadap masalah keamanan, privasi data, dan kesenjangan digital. Selain itu, standar dan protokol yang jelas juga perlu diterapkan untuk memudahkan penggunaan dan pengembangan metaverse di masa depan.
Sumber:
1. Indarta, Y., Ambiyar, A., Samala, A. D., & Watrianthos, R. (2022). Metaverse: Tantangan dan peluang dalam pendidikan. Jurnal Basicedu, 6(3), 3351-3363. https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/2615/pdf
2. Wijayanto, A. (2022). DIGITALISASI ERA METAVERSE. https://files.osf.io/v1/resources/ks67t/providers/osfstorage/63175e2b9a7d511c4c902981?action=download&direct&version=1