Perkembangan Agresif Industri Manufaktur Indonesia

(Sumber: ANTARA FOTO/ M Agung Rajasa)

Sejak tahun 2020, industri manufaktur Indonesia mendapat tekanan akibat dari pandemi Covid-19. Meski begitu, industri manufaktur berhasil memberikan kontribusi terbesar atas kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 7,07% pada triwulan II tahun 2021. Beberapa subsektor industri yang tumbuh secara pesat, yaitu industri alat angkutan sebesar 45,70%, industri logam dasar sebesar 18,03%, industri mesin dan perlengkapan sebesar 16,35%, industri karet sebesar 11,72%, dan industri farmasi sebesar 9,15%. Industri manufaktur juga telah memberikan kontribusi terbesar, yaitu sebesar 17,34% terhadap Produk Domestik Bruto atau yang dikenal dengan PDB pada triwulan II tahun 2021.

Perkembangan agresif sektor manufaktur Indonesia dari tahun sebelumnya membuat ekspansi sektor manufaktur masih terus meningkat. Hal tersebut terlihat jelas pada beberapa kinerja industri manufaktur yang semakin membaik, seperti pada PDB, realisasi investasi, capaian ekspor, serapan tenaga kerja, dan Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur. Sektor manufaktur berhasil memberikan kontribusi terbesar pada PDB nasional sejak tahun 2010 dan berhasil mencatatkan PDB 2021 sebesar Rp2.946,9 triliun yang mana meningkat dari PDB 2020 yang mencapai Rp2.760,43 triliun.

Sepanjang tahun 2021, investasi pada sektor manufaktur juga berhasil melewati target capaian investasi yang diproyeksikan Kemenperin sebesar Rp280 triliun hingga Rp290 triliun. Investasi pada industri ini mencapai Rp325,4 triliun yang mana naik sebesar 19,24% dari tahun 2020 yang sebesar Rp272,9 triliun. Peningkatan investasi ini memiliki kaitan erat dengan penyerapan terhadap tenaga kerja. Serapan tenaga kerja pada industri manufaktur mencapai angka 1,2 juta orang pada 2021 yang berarti jumlah total tenaga kerja pada tahun 2021 adalah 18,7 juta orang. Hal ini menunjukkan peningkatan jumlah sekitar 7% dari total tenaga kerja pada 2020 yang sebesar 17,48 juta orang.

Industri manufaktur juga memberikan kontribusi paling besar untuk ekspor Indonesia pada tahun 2021. Nilai ekspornya mencapai USD177,10 miliar yang berarti menyumbang 76,49% dari total ekspor nasional. Capaian ini meningkat dari nilai ekspor sektor manufaktur pada tahun 2020 yang sebesar Rp131 miliar dan tahun 2019 yang sebesar Rp127,38 miliar. Terdapat lima subsektor industri manufaktur dengan nilai ekspor terbesar, yaitu industri makanan dan minuman sebesar 19,58%, industri logam dasar sebesar 13,78%, industri farmasi sebesar 9,28%, Industri barang dari logam, komputer, dan barang elektronik sebesar 7,63%, dan industri tekstil sebesar 5,86%.

Menurut data S&P Global, angka PMI manufaktur Indonesia pada bulan Maret 2022 berada pada posisi 51,3. Angka tersebut menunjukkan bahwa terjadi perbaikan terhadap kondisi bisnis di seluruh sektor manufaktur Indonesia selama tujuh bulan berturut. Angka PMI menunjukkan bahwa pada Maret 2022 sektor manufaktur masih berada pada level ekspansif seperti pada sepanjang tahun 2021. Penurunan angka PMI manufaktur Indonesia sempat terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2021 lalu akibat adanya pembatasan aktivitas pada PPKM Darurat dan PPKM Level 4. Angka PPM ini perlahan meningkat meski peningkatannya tidak terlalu sesignifikan sebelumnya. 

Industri manufaktur Indonesia akan terus berekspansi ke depannya ditambah dengan adanya dorongan tingkat permintaan yang mulai pulih. Dampak dari lonjakan Covid-19 yang terjadi pada Februari 2022 sebelumnya memberikan sedikit hambatan pada sektor manufaktur di Indonesia. Produksi industri manufaktur tetap tumbuh pada masa pandemi ini, tetapi laju pertumbuhannya melambat.

Sumber:

Kemenprin. (2021). Sektor Manufaktur Tumbuh Agresif di Tengah Tekanan Pandemi. https://kemenperin.go.id/artikel/22681/Sektor-Manufaktur-Tumbuh-Agresif-di-Tengah-Tekanan-Pandemi-. Diakses pada tanggal 9 April 2022.

Kemenprin. (2022). Industri Manufaktur Indonesia Semakin Ekspansif. https://kemenperin.go.id/artikel/23125/Industri-Manufaktur-Indonesia-Semakin-Ekspansif. Diakses pada tanggal 9 April 2022.

Masitoh, Siti. (2022). PMI Manufaktur Indonesia pada Maret Naik Tipis di Posisi 52,3 dari Bulan Sebelumnya. https://nasional.kontan.co.id/news/pmi-manufaktur-indonesia-pada-maret-naik-tipis-di-posisi-523-dari-bulan-sebelumnya. Diakses pada tanggal 9 April 2022.

Oktari, Rosi. (2022) Sektor Manufaktur Indonesia Semakin Ekspansif. https://indonesiabaik.id/videografis/sektor-manufaktur-indonesia-semakin-ekspansif. Diakses pada tanggal 9 April 2022.

Rizky Oktavianus Sanjaya