Pemanfaatan Lumpur Aktif dalam Proses Pengelolaan Limbah Cair

(Sumber : https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/21203/ui-ajak-pengusaha-di-depok-peduli-limbah-cair.)

Perkembangan industri mempunyai peranan besar bagi Indonesia, terutama untuk keberlangsungan ekonomi. Berbagai macam industri mengelola suatu bahan baku menjadi setengah jadi atau bahan jadi. Hasil akhir industri yang terbilang baik pastinya mempunyai dampak positif ataupun negatif. Walaupun selalu menjadi tingkatan tertinggi untuk memperbaiki ekonomi Indonesia, industri yang berlangsung tidak sepenuhnya berdampak baik untuk lingkungan. Produksi industri yang pastinya berskala besar menjadi pengaruh negatif untuk lingkungan Indonesia. Sisa material yang sudah tidak terpakai untuk mengelola bahan jadi dibuang begitu saja tanpa menyadari itu akan menjadi limbah yang sangat berbahaya. Oleh sebab itu, sampah industri merupakan salah satu dari banyaknya faktor kerusakan lingkungan.

Berbagai macam limbah industri yang tergolong dapat merusak lingkungan diantaranya ialah limbah padat, limbah cair, limbah gas, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Limbah industri dapat terus menumpuk jika tidak dikelola sesuai dengan standar pengolahan limbah yang benar. Pengolahan limbah tidak bisa disamaratakan, mari kita mengambil limbah cair industri sebagai contoh untuk sama-sama kita ketahui bagaimana seharusnya limbah itu dikelola. Harus kita ketahui, limbah cair mempunyai dampak yang sangat negatif. Pengelolaan limbah cair industri yang tepat akan menyelamatkan ekosistem air, khususnya pada laut. Limbah cair industri yang dibuang tanpa dinetralisir umumnya menjadi penyebab utama rusaknya ekosistem air dan dapat membunuh makhluk hidup yang berada pada ekosistem air.

Limbah cair mempunyai karakteristik fisik, kimia, dan biologi. Masing-masing dari karakteristik tersebut mengandung zat yang sangat membahayakan ekosistem kehidupan. Pengolahan limbah cair yang dapat dilakukan, yakni dengan melibatkan mikroba agar dapat menetralisir pencemaran sebagai makanannya. Pengolahan tersebut membutuhkan kontak dengan mikroba aktif agar COD atau Chemical Oxygen Demand dapat mengalami penurunan. Di sisi lain, pengolahan limbah cair melalui proses biologis aerobik dilakukan dengan menggunakan metode biomassa tersuspensi. Metode biomassa tersuspensi melibatkan lumpur aktif (activated sludge) yang diproses bersama mikroorganisme dan senyawa organik. Proses ini membuat mikroorganisme dapat tumbuh dan senyawa organik menjadi stabil. Unit lumpur aktif mempunyai tiga bagian penting yang mengintegrasinya, yaitu subunit bak aerasi, subunit bak pengendap, dan sistem pengendali lumpur. Subunit bak aerasi merupakan tempat bercampurnya elemen reaksi mikroba, organik terurai, dan oksigen. Subunit bak pengendap merupakan tempat pemisah antara lumpur aktif dengan gravitasi. Sedangkan, sistem pengendali lumpur merupakan bagian yang menjadi pengontrol besar debit resirkulasi lumpur dan pembuangan lumpur.

Pengolahan limbah cair dengan sistem activated sludge perlu dilakukan untuk mengurangi kadar pembuangan limbah yang dapat merusak alam sekitar. Pelaku industri wajib untuk mengelola setiap limbah pabrik sebelum dibuang demi keberlangsungan lingkungan Indonesia yang sehat. Pengolahan limbah pabrik dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan laboratorium lingkungan yang memiliki izin dari pemerintah agar dapat melakukan analisis pengolahan limbah pabrik yang baik. 

Sumber:

Mengenal Apa itu Limbah Industri dan Contohnya. (2021, April 21). Mutuinstitute.com. https://mutuinstitute.com/post/apa-itu-limbah-industri-dan-contohnya/. (Diakses tanggal 15 Maret 2022).

Khalid, H. (2021, Februari 11). Contoh Limbah Industri dan Cara Menanggulanginya. https://environment-indonesia.com/contoh-limbah-industri-dan-cara-menanggulanginya/. (Diakses tanggal 15 Maret 2022). 

Indriyati. (2008). Pengolahan Limbah Cair Industri Minuman. J.Tek.Ling, 9(1), 25—30.  https://media.neliti.com/media/publications/157983-ID-none.pdf.

Eshandriana. (2021, Maret 9). Mengenal Karakteristik Limbah Cair, Nomor 3 Paling sering Ditemui. https://lab.id/mengenal-karakteristik-limbah-cair-nomor-3-paling-sering-ditemui/. (Diakses tanggal 15 Maret 2022).

Alfida Dewi Rainisa