BANGKITNYA INDUSTRI FASHION INDONESIA PASCA PANDEMI

Sumber: (Hadiwibowo, 2021)

Gambar 1.0 Brand Erigo Memasang Produknya di Billboard Time Square New York

Selama pandemi Covid-19 berbagai sektor negara terasa terserang, mulai dari kehidupan sosial hingga keadaan perekonomian Indonesia serasa terombang-ambing. Perekonomian sangat berpengaruh ke banyak lini pendapatan bangsa. Salah satunya lini industri tekstil atau fashion industry. Namun pada bulan September lalu, ada salah satu brand baju lokal yang berhasil mengharumkan nama Indonesia ke kancah internasional, yaitu Erigo Apparel. 

Erigo merupakan brand fashion lokal milik Muhammad Sahad, yang berdiri dari tahun 2011. Semua pencapaian ini tidak diraih secara instan, melainkan banyak kerja keras di belakang suksesnya Erigo. Awalnya Erigo beranjak dari sebuah studio kamar di Depok dan saat itu tidak ada karyawan maupun tim. Hingga menginjak tahun 2013, Erigo mulai membuat online webstore. Walaupun saat itu sebagian besar hasil pendapatan Erigo berasal dari pembelian secara langsung atau offline. Setelah beberapa waktu pemilik dari Erigo, Muhammad Sahad memberikan diri untuk mengikuti acara-acara pameran pakaian seperti JakCloth. Erigo terus berkembang dari tahun ke tahun hingga pada tahun 2017 Erigo melebarkan sayapnya untuk menggunakan pemasaran secara daring, melalui platform e-commerce Shopee.

Setelah menjalankan usaha ini selama 8 tahun, Erigo bekerja sama dengan Shopee berhasil mengharumkan nama Indonesia ke kancah internasional dengan turut serta dalam New York Fashion Week (NYFW) dan membuka pop-up store di New York, Amerika Serikat. NYFW atau dikenal sebagai New York Fashion Week merupakan ajang fashion show terbesar di dunia yang tentunya sangat bergengsi di dunia fashion. Tidak hanya itu Erigo juga berhasil memasang iklan di Billboard Time Square (BTS) New York. Siapa sangka bahwa Erigo merupakan brand lokal pertama yang berhasil mencoba dan turut serta di NYFW. Hal ini menunjukkan bahwa Erigo serius untuk melebarkan sayapnya ke kancah internasional, selain itu hal ini juga menandakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya manusia yang tidak kalah dengan negara-negara maju di luar sana. Lebih hebatnya lagi, semua ini terjadi disaat pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Di saat semua orang hanya bergantung untuk melanjutkan hidup dan menghadapi krisis di berbagai sektor, Erigo malah mengalami masa kejayaannya.

Hal ini dapat memberikan kita banyak pelajaran berharga. kita harus sadar, jika selama ini pandemi menghantui dan memburu kejayaan kita, percayalah dan bekerja keraslah bahwa hal ini dapat dijadikan peluang baru untuk kita kembali menjadi lebih kuat dari yang sebelumnya. Secara tidak langsung Erigo telah memicu semua brand lokal untuk lebih semangat dan sama-sama berjuang untuk mengharumkan nama Indonesia ke kancah internasional. Jika Erigo bisa, maka pasti masih banyak UMKM di luar sana yang bisa mengikuti bahkan melebihi jejak Erigo. Apakah kalian percaya bahwa pandemi ini hanya sebuah tantangan besar yang tidak bisa dihindari ataupun dilewati? Dengan adanya kejadian ini, semua terbukti bahwa jika ada kemauan, kerja keras, dan ketekunan dalam menjalankan apapun pasti akan ada hasil luar biasa yang sedang menunggu untuk segera muncul dan percayalah bahwa Indonesia akan menjadi negara  yang tidak kalah dengan negara maju lainnya.

Sumber:

Hadiwibowo, R. (2021, September 24). Wow! Erigo ‘Bakar’ Uang Hingga Rp50 Miliar, Untuk apa? Retrieved from Mediakepro: https://www.mediakepri.co/entertainment/pr-1031271539/wow-erigo-bakar-uang-hingga-rp50-miliar-untuk-apa

Nurfitriyani, A. (2021, Maret 28). Perjalanan Erigo dari Indonesia ke Times Square, New York. Retrieved from Wartaekonomi.co.id: https://www.wartaekonomi.co.id/read334261/perjalanan-erigo-dari-indonesia-ke-times-square-new-york

Oktasari, R. (2021, September 9). Brand Lokal Indonesia Erigo Pop up Store Akhirnya Buka di Times Square New York City, Amerika. Retrieved from Potensibadung.com: https://potensibadung.pikiran-rakyat.com/ekbis/pr-1622559675/brand-lokal-indonesia-erigo-pop-up-store-akhirnya-buka-di-times-square-new-york-city-amerika

Johanes Ravialdi Tami